Pemilu 2024

Gubernur Khofifah Disebut Pengamat Sedang Hitung Peluang Jadi Cawapres, Pilih Pilpres atau Pilgub?

Keputusan tersebut lantaran Khofifah dinilai masih menimbang berbagai peluang antara maju Pilpres atau justru kembali bertarung di Pilgub Jatim 2024

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Aqwamit Torik
Instagram/khofifah.ip
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa soal peluang dirinya maju di Pilpres 2024 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa belum lama ini dikabarkan menolak secara halus peluang maju Pilpres 2024 berpasangan dengan Anies Baswedan.

Hal ini setelah Khofifah disebut tak memberikan kepastian atas tawaran untuk 'dipasangkan' dengan Anies maju di Pilpres mendatang. 

Sejumlah pihak menganalisa, keputusan tersebut lantaran Khofifah dinilai masih menimbang berbagai peluang antara maju Pilpres atau justru kembali bertarung di Pilgub Jatim 2024 sebagai petahana. 

Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai setiap tokoh memang perlu membaca dengan cermat berbagai aspek sebelum memutuskan maju dan bertarung. 

Baca juga: Khofifah Jadi Tokoh Potensial Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024, Nasdem Jatim Beberkan Faktor

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Apalagi diyakini Pilpres 2024 juga akan menjadi pertarungan para king maker. Khofifah yang selama ini banyak ditarik oleh berbagai pihak, memang perlu cermat menentukan langkah. 

"Ya fakta politik itu saat ini harus dihadapi Bu Khofifah dalam pilpres kali ini. Karena semua dekat, semua punya relasi kuasa dan semua ingin menggandengnya. Memilih salah satu tentu akan punya potensi mengecewakan yang lain," kata Surokim saat dihubungi, Minggu (23/7/2023). 

Dalam kacamata Surokim, Pilpres 2024 akan berlangsung sengit sebab menguatnya variabel relasi kuasa para king maker yg akan saling interplay atau tarik menarik serta tarik ulur dengan intensitas tinggi.

Kondisi itu akan membuat siapa saja harus hati-hati dan waspada serta cermat berhitung agar tidak masuk jebakan yang bisa mengancam peluang politik ke depan. 

Khofifah dinilainya masih berhati-hati untuk mengambil keputusan.

Sekalipun, namanya dalam berbagai bursa terus dianggap potensial oleh sejumlah kontestan.

Selain karena merupakan kepala daerah Jawa Timur, Khofifah juga Ketua Umum Muslimat NU.

Khofifah dinilai bisa menjadi representasi tokoh Nahdliyyin.

Sehingga, Surokim menyebut wajar jika hingga saat ini Khofifah juga belum menentukan apakah running ke Pilpres. 

Utamanya, sebagai bacawapres.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved