Antrean Penyeberangan di Sumenep

Respon Bupati Sumenep Achmad Fauzi Soal Antrean Panjang di Pelabuhan Talango : Bandel Cabut Izinnya

Cak Fauzi langsung menelepon Kepala Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep Yaya Nur Wahyudi.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Samsul Arifin
tangkapan layar
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wonhsoyudo saat menghubungi Kadisperkimhub soal antrean panjang pelabuhan Talango - Sumenep. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo atau populernya Cak Fauzi langsung merespons aduan masyarakat yang mengeluhkan antrean panjang di penyeberangan pelabuhan Talango - Kalianget.

Begitu mendengar aduan tersebut, Cak Fauzi langsung menelepon Kepala Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep Yaya Nur Wahyudi.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini langsung menginstruksikan dinas terkait, untuk segera menyelesaikan masalah antrean panjang keluhan Masyarakat.

"Saya harap segera turun ke bawah dan segera selesaikan masalahnya. Selesai hari ini juga," tutur Cak Fauzi, seperti dikutip di akun media sosial pribadinya @achmadfauzi_wy pada Rabu (26/7/2023).

Dalam waktu dekat, Achmaf Fauzi Wongsoyudo berencana turun langsung ke- lokasi demi melihat apakah instruksi yang ia berikan telah dijalankan, termasuk aduan masyarakat telah selesai diatasi atau tidak.

Baca juga: Ciptakan Kegiatan Belajar Melalui Program PAUD Holistic Integrative, Nia Kurnia Fauzi Beri Pembinaan

Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura hanya di GoogleNews TribunMadura.com

"Saya Ingin masalah ini cepat selesai. Tidak macet lagi. Saya akan cek ke bawah. Teman-teman dinas harus cepat lagi responsnya. Begitu ada macet, langsung panggil (operator tongkang). Kalau tidak bisa diatur, cabut izinnya. Kita kasih tongkang yang baru lagi," tegas Cak Fauzi saat menelpon Kadisperkimhub Sumenep Yayak Nur Wahyudi.

Sementara itu, Yaya Nur Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya telah menemui empat operator perahu tongkang.

Ihwal antrean panjang mengular tersebut karena dampak satu perahu tongkang tidak berfungsi.

"Ada keterlambatan pergantian perahu. Macetnya jam 9, perahu beroperasinya jam 2. Ini (operator) harus segera melapor kalau ada kerusakan. Jadi kami bisa langsung intersep dengan kapal cadangan," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved