Berita Madura

P4TM Dukung Upaya Pemprov Jatim Dirikan Pos Pantau Tembakau, Tembakau Basah Tidak Boleh Dipasok

H. Khairul Umam menyatakan setuju upaya Pemprov Jatim yang akan mendirikan pos pantau tembakau di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Ketua P4TM, H. Khairul Umam. H. Khairul Umam menyatakan setuju upaya Pemprov Jatim yang akan mendirikan pos pantau tembakau di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Surabaya. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) mendukung upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) yang berencana mendirikan pos pantau tembakau di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Rencana didirikannya pos pantau tersebut untuk melakukan penyekatan atau mengantisipasi masuknya tembakau Jawa yang akan dipasok ke Pulau Madura memasuki musim panen raya tembakau tahun 2023 ini.

Ketua P4TM, H. Khairul Umam menyatakan setuju upaya Pemprov Jatim yang akan mendirikan pos pantau tembakau di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Baca juga: NU Pamekasan Minta Pemerintah Serius Tangani Tembakau, 5 Rekomendasi Dikeluarkan

Kata dia, tembakau Jawa yang tidak boleh dipasok ke Pulau Madura adalah tembakau basah atau tembakau yang baru dipanen tahun 2023 ini.

"Tembakau yang keluaran tahun ini masih dianggap tembakau basah, kalau yang rajangan baru itu juga dikategorikan tembakau basah," kata H. Khairul Umam, Senin (31/5/2023).

Menurut pria yang juga merupakan Bos Rokok lokal Pamekasan ini, tembakau Jawa rajangan lama boleh dipasok ke Pamekasan, karena juga terdapat beberapa pabrikan di kabupaten setempat yang membutuhkan tembakau Jawa tersebut untuk bahan pokok pembuatan rokok.

Baca juga: Pemkab Pamekasan Naikkan BEP Tembakau Tahun 2023, Paling Mahal Tembakau Gunung Rp 56.597 Per Kilo

Pengamatan pria yang akrab disapa Haji Her ini, biasanya tembakau Jawa yang biasa dipasok ke Pamekasan berasal Bojonegoro, dan Lombok.

"Paling banyak dari Bojonegoro," ungkapnya.

Pendapat Haji Her, masuknya tembakau Jawa ke Madura saat musim panen ini yang menghancurkan harga tembakau petani, khususnya di Pamekasan.

Ia meminta agar masuknya tembakau Jawa ke Madura ini harus dicegah oleh semua pihak.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved