Berita Batu

Pemuda di Kota Batu ini Setubuhi Pacarnya yang Masih Anak-anak, Rumah Sepi dan Hotel Jadi TKP

Pemuda bernama Rino Ramadhani alias Gembel (19 tahun) itu kini menjadi terdakwa persetubuhan anak di bawah umur. Korbannya adalah anak berinisial LN

Penulis: Dya Ayu Wulansari | Editor: Aqwamit Torik
Kejari Batu
Rino Alias Gembel saat menjalani sidang putusan akibat persetubuhan dengan anak di bawah umur, Selasa (15/8/2023) 

Sebanyak dua siswi SMA ini mengalami trauma akibat dari perbuatan pencabulan tersebut.

Perbuatan tercela itu dilakukan di dalam ruang BK.

Dua orang korban berinisial NSS (19) dan NS (17).

Informasi itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Rokan Hulu, AKP Raja Kosmos Parmulais.

"Pelaku AG merupakan guru honorer Bimbingan dan Konseling di salah satu SMA di Rokan Hulu. Pelaku mencabuli dua siswinya," kata dia.

Insiden itu terjadi pada hari yang berbeda.

NSS korban pertama mengalami perbuatan tersebut pada 24 Februari 2023.

NS, korban kedua mengalami perbuatan tersebut pada 20 Juli 2023.

Kasus ini berawal dari orangtua korban atau pelapor mendapat telepon dari Kepala Desa yang menyampaikan anak pelapor ada masalah.

"Setelah bertemu dengan Kepala Desa, orangtua korban diberitahu bahwa anak kandungnya, NS dicabuli oleh gurunya, AG."

"Bahkan juga terungkap bahwa anak angkat pelapor, NSS juga dicabuli guru yang sama," kata AKP Kosmos.

Setelah mendapat laporan dari orangtua korban, tim Unit PPA Satreskrim Polres Rohul melakukan penyelidikan.

Petugas mendapat bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi.

Pada Selasa (1/8/2023), petugas menangkap guru honorer tersebut.

"Berdasarkan bukti dan keterangan saksi-saksi, AG kami tetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan," sebut AKP Kosmos.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, AG memerkosa korban NSS.

Korban dipaksa untuk berhubungan badan dengan diancam oleh pelaku.

"Oknum guru tersebut mengancam akan menyebarkan video korban."

"Perbuatan asusila itu dilakukan pelaku berulang kali terhadap korban NSS," ungkap AKP Kosmos.

Sedangkan terhadap korban NS, pelaku melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku AG dijerat Pasal 76E Jo Pasal 82 ayat 1 dan 2 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan pemerintah pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi undang-undang.

Kemudian, Pasal 6 huruf b dan huruf c UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. (Tribunnews.com/ TribunPekanbaru.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved