Massa Blokade Jembatan Suramadu
BREAKING NEWS: Massa Blokade Jembatan Suramadu, Protes Tetesan Air Garam yang Picu Kecelakaan
Puluhan massa mengatasnamakan Madura Asli memblokade pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura, Senin (25/9/2023).
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Puluhan massa mengatasnamakan Madura Asli memblokade pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura, Senin (25/9/2023).
Aksi blokade satu jalur kendaraan roda empat itu sebagai wujud protes atas tetesan air garam dari armada truk angkutan hingga menyebabkan banyak kecelakaan tunggal sekitar pukul 13.00 WIB.
Beberapa jam sebelumnya, massa juga sempat melakukan orasi di atas bentang tengah jembatan sepanjang 4,5 KM itu.
Kendati menutup satu lajur tujuan Surabaya, namun antrean kendaraan roda empat tampak memanjang.
Kondisi ini direspon petugas gabungan Polres Bangkalan, Polres Tanjung Perak, dan Polrestabes Surabaya melakukan pengaturan arus kendaraan, dengan harapan bisa mengurai kemacetan meski hanya menggunakan satu lajur.
“Keberadaan truk-truk pengangkut air garam selama ini sangat meresahkan masyarakat."
"Kami memilih aksi di Jembatan Suramadu karena ini objek vital nasional, semoga didengar pemerintah bahwa di Bangkalan ada masalah tetesan air garam,” ungkap korlap aksi, Hanafi.
Hingga 13.40 WIB, massa masyarakat Madura masih menggelar aksi dengan menutup satu lajur kendaraan roda empat tujuan Surabaya.
Sementara untuk jalur kendaraan roda dua tetap lancar meski sempat terjadi penumpukan .
Diberitakan sebelumnya, tetesan air garam bercampur solar dan oli dari truk-truk angkutan garam dipastikan Satlantas Polres Bangkalan sebagai salah satu pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Bahkan secara kuantitas, peristiwa laka lantas terjadi di malam hari hingga selepas waktu Subuh.
Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP Grandika Indera Waspada mengungkapkan, tetesan air garam bercampur unsur oli dan solar itu resikonya lebih besar atau menjadi licin ketika kondisi kelembaban sedang tinggi.
Karena konsentrasi ketiga unsur yang melekat di aspal jalan itu berubah wujud dari kering menjadi lebih mencair.
“Ketiga unsur itu akan menjadi licin kalau suasana lembab. Maka dari itu kami melihat kuantitas peristiwa kecelakaan itu paling sering terjadi kalau tidak malam atau pagi di waktu Subuh."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.