Berita Pamekasan

Mantan Guru MAN 1 Pamekasan M Arif Beberkan Hasil Pertemuannya dengan Itjen Kemenag

Mohammad Arif, mantan guru MAN 1 Pamekasan, Madura diperiksa oleh Inspektorat Jendral (Itjen) Kemenag

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Mohammad Arif, mantan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Pamekasan, Madura saat diwawancarai di Kantor Kemenag Pamekasan usai diperiksa Itjen Kemenag RI. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Mohammad Arif, mantan guru MAN 1 Pamekasan, Madura diperiksa oleh Inspektorat Jendral (Itjen) Kemenag perihal pernyataan dirinya yang diduga dimutasi sepihak gegara protes masalah atauran masuk kamar mandi dan toilet  berbayar Rp 500 rupiah.

Mohammad Arif diperiksa di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan.

Pria yang akrab disapa Arif itu mengatakan, selama proses pemeriksaan berlangsung, Itjen Kemenag RI hanya bertanya perihal pernyataannya yang viral di berbagai media mengenai memprotes iuran masuk toilet dan kamar mandi di MAN 1 Pamekasan berbayar Rp 500 rupiah.

"Tidak ada persoalan lain, hanya terkait dengan saya dimutasi gegara protes aturan yang masuk toilet sekolah berbayar Rp 500 rupiah itu," kata Arif usai diperiksa, Jumat (29/9/2023).

Mantan Guru Bahasa Indonesia itu mengaku tidak pernah menyampaikan dimutasi gegara protes aturan masuk toilet di MAN 1 Pamekasan berbayar Rp 500 rupiah.

Baca juga: Polemik Lahan SD Negeri di Bangkalan, Wali Siswa Sepakat Patungan Bangun Gedung Baru Semi Permanen

"Pembahasan di dalam dibahas mengenai dimutasinya saya," urainya.

Menurut Arif, Itjen Kemenag RI merespons baik atas polemik yang dialaminya hingga dimutasi ke sekolah lain yang jauh dari Kota Pamekasan.

Ia juga mengadu ke petugas Itjen Kemenag RI mengenai keberatannya yang dimutasi tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

Guru berkumis tipis ini juga meminta terhadap Itjen Kemenag RI agar segera ada perubahan dan pemindahan dirinya dari tempat mengajar sekolah yang sekarang.

"Ya minta pindah ke sekolah lain yang sekiranya dekat dengan rumah saya, respons dari Itjen Kemenag diam saja tidak ada respons," keluhnya.

"Kemungkinan bisa saja saya akan dikembalikan ke MAN 1 Pamekasan, bisa juga tidak," duganya.

Bahkan Arif mengaku dicecar berbagai pertanyaan oleh tim Itjen Kemenag RI saat diperiksa.

Salah satu pertanyaan yang ia ingat mengenai pernyataannya yang viral di berbagai media mengenai polemik dimutasi setelah protes masalah aturan masuk toilet dan kamar mandi siswa berbayar Rp 500 rupiah.

"Ya tanya alasan kenapa sampai viral, kemudian bapak keberatan tidak dimutasi. Rapat sejak jam 10.00 WIB, baru selesai setelah saya salat," tutupnya.

Ikuti berita seputar Pamekasan

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved