Di Depan Pengurus Baru PC GP Ansor Bangkalan, Menteri Agama RI Yaqut: Jangan Berkhianat, Awas Kualat

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Jarang-jarang seorang Ketua Umum GP Ansor sekaligus Menteri Agama RI, KH Yaqut Cholil Qoumas secara langsung menghadiri prosesi pelantikan kepengurusan Pimpinan Cabang (PC), kecuali di Kabupaten Bangkalan.

Gus Yaqut datang memberikan pengarahan dalam Pengesahan Susunan Pengurus PC GP Ansor Kabupaten Bangkalan Masa Khidmat 2023-2027 di Pendapa Agung, Minggu (15/10/2023) sore.

Bangkalan bagi Gus Yaqut adalah kabupaten istimewa karena yang membidani lahirnya Jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU) adalah Syaikhona Kholil. Hampir semua guru dan kyai di Nusantara memiliki sanad keilmuan dengan Syaikhona Kholil.

Gus Yaqut mengungkapkan, tidak banyak cabang-cabang GP Ansor kabupaten bisa mendatangkan seorang menteri dalam sebuah prosesi pelantikan pengurus mendatangkan seorang menteri, baru PC GP Ansor Bangkalan yang bisa menghadirkan.

“Memang luar biasa Bangkalan ini, terus terang Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor itu jarang sekali menghadiri pelantikan PC GP Ansor, paling-paling PW (Pimpinan Wilayah). Biasanya PC itu yang hadir korwil,” ungkap Gus Yaqut dalam sambutannya.

Kehadirannya dalam Pengesahan Susunan Pengurus PC GP Ansor Kabupaten Bangkalan Masa Khidmat 2023-2027 tidak lain untuk sekedar mengingatkan satu perihal penting yakni, tidak akan pernah ada Nahdlatul Ulama apabila tidak ada Bangkalan.

“Jadi hati-hati kalau ingin menjadi pengurus GP Ansor Bangkalan, benar tadi Gus Abid (Umar Faruq) bilang, kalau tidak siap dibaiat keluar sekarang."

"Karena kalau terlanjur baca bai’at tadi itu, hati-hati resikonya,” jelas Gus Yaqut.

Gus Abid Umar Faruq yang dimaksud adalah Ketua Harian PP GP Ansor dan Korwil Jawa Timur.

Gus Abid yang membacakan Naskah Janji yang kemudian diikuti serentak seluruh pengurus baru PC GP Ansor Bangkalan Masa Khidmat 2023-2027.

Berikut Naskah Baiat yang diawali dengan pembacaan syahadat ;

Demi Allah sebagai pengurus Gerakan Pemuda Ansor saya berjanji, bahwa saya dalam menerima jabatan pengurus pimpinan Gerakan Pemuda Ansor akan menjunjung tinggi ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan Ideologi Pancasila dalam Negara Kesatuan Negara Indonesia.

Saya berjanji bahwa saya menerima jabatan pengurus pimpinan Gerakan Pemuda Ansor akan menjunjung tinggi amanat yang dipercayakan kepada saya oleh organisasi dengan penuh rasa tanggung jawab.

Saya berjanji bahwa saya dalam menerima jabatan pengurus Gerakan Pemuda Ansor akan menunaikan segala kewajiban saya, guna terwujudnya cita-cita Gerakan Pemuda Ansor dengan berpegang teguh pada Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga.

Saya berjanji bahwa saya selama memegang jabatan Pengurus Gerakan Pemuda Ansor tidak akan sekali-kali melakukan sesuatu yang dapat merusak disiplin dan merendahkan martabat organisasi.

“Sahabat-sahabat sekalian, bai’at yang saudara sekalian baca tadi itu derajatnya dan nilainya jauh lebih berat dari baiat yang disampaikan sahabat-sahabat di tempat lain."

"Saya saja tidak berani kalau saya disuruh dibaiat di Bangkalan, saya tidak berani,” tegas Gus Yaqut.

Ia kemudian menceritakan, Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari mendirikan Jam'iyah Nahdlatul Ulama itu juga karena perintah dari Syaikhona Kholil Bangkalan, leluhur dari mantan ketua dan ketua terpilih PC GP Ansor Bangkalan periode saat ini.

Jadi, lanjut Gus Yaqut, tidak boleh macam-macam. Sekali melanggar baiat yang sudah dibacakan, resikonya bukan hanya resiko terhadap organisasi Ansor tetapi Gus Yaqut memastikan kualat kepada Syaikhona Kholil.

“Kalau sudah kualat kepada Syaikhona Kholil, urusannya panjang. Jangan pernah mendapatkan syafaat dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Hampir semua guru dan kyai di Nusantara memiliki sanad keilmuan dengan Syaikhona Kholil."

"Sekali lagi, sahabat-sahabat sekalian kalau sudah berkhianat terhadap baiat yang telah diucapkan, itu khianatnya berlipat ganda,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Gus Syafiq Syauqi, penasehat PC GP Ansor Bangkalan sekaligus Anggota Komisi VIII Hasani Bin Zuber, Ketua MUI Bangkalan, KH Makki Nasir, hingga unsur Forkopimda Kabupaten Bangkalan.

Sementara Ketua PC GP Ansor Bangkalan, Lora Zainal Arifin Zuber (Ra Zen) dengan segala hormat menyampaikan bahwa pihaknya sangat membutuhkan dukungan dari segenap pengurus yang baru saja dilantik melalui saran dan kritik demi kemajuan Ansor Bangkalan di masa mendatang.

“Karena tanpa saran dan kritik, kami tidak akan maksimal. Kami akan selalu berusaha, belajar untuk mengembangkan, mensukseskan, dan memajukan Ansor di Bangkalan,” ungkap Ra Zen dalam sambutannya.

Sekedar diketahui, Ra Zen merupakan salah satu putra dari kyai khos sekaligus pengasuh Ponpes Nurul Kholil, KH Zuber Muntashor.

Selain pernah mengenyam pendidikan di Ponpes Sidogiri dan Lirboyo, Ra Zen juga pernah menempuh pendidikan di Yaman.

Dalam Konfercab PC GP Ansor beberapa waktu lalau, Ra Zen secara aklamasi terpilih sebagai Ketua PC GP Ansor Bangkalan masa khidmat 2023-2027 setelah diusung 300 Pengurus Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting di 18 kecamatan.

Ra Zen mengaku bersyukur karena sejumlah pimpinan pondok pesantren di Bangkalan telah merapatkan barisan untuk bergabung dalam kepengurusan PC GP Ansor Bangkalan dalam satu bingkai, yakni menjaga ahlussunnah wal jama’ah dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Untuk visi-misi ke depan, saya beserta pengurus akan memfokuskan pengkaderan. Insya Allah untuk semua PAC akan saya instruksikan wajib melakukan kaderisasi,” pungkas Ra Zen

Ikuti berita seputar Bangkalan