Berita Bangkalan

Laboratorium Narkotika Ke-4 BNN Berdiri di Bangkalan, Genderang Perangi Narkoba di Madura Ditabuh

Badan Narkotika Nasional (BNN) membangun Pusat Laboratorium Narkotika ke-4 di Pulau Madura, Jawa Timur.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
TribunMadura/ Ahmad Faisol
Kepala BNN RI, Komjen Pol Prof Dr Petrus R Golose didampingi Kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo (kiri) dalam kesempatan peresmian Pusat Laboratorium Narkotika Ke-4 BNN di akses Jembatan Suramadu, Desa Ba’engas, Kecamatan Labang, Bangkalan, Kamis (2/11/2023) 

Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Terbatasnya layanan berkualitas uji narkotika serta data sebaran kasus tindak pidana narkotika per wilayah menjadi latar belakang Badan Narkotika Nasional (BNN) membangun Pusat Laboratorium Narkotika ke-4 di Pulau Madura, Jawa Timur.

Tepatnya berlokasi di akses Jembatan Suramadu, Desa Ba’engas, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Peresmian dan penandatanganan prasasti Pusat Laboratorium Narkotika dilakukan langsung oleh Kepala BNN RI, Komjen Pol Prof Dr Petrus R Golose pada Kamis (2/11/2023).

Ia didampingi tujuh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya BNN, sejumlah para ahli BNN, para kepala BNNP dan BNNK di Jawa Timur, termasuk Kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Mohamad Aris Purnomo.

Pelaksana Pekerjaan Pembangunan Laboratorium Narkotika BNN, Brigjen Pol Ir Wahyu Widodo mengungkapkan, tujuan pembangunan laboratorium daerah akan menciptakan layanan laboratorium narkotika yang menjangkau kewilayahan.

“Sehingga meningkatkan pemerataan jangkauan layanan laboratorium narkotika Indonesia yang efektif dan efisien guna mendukung percepatan penanganan permasalahan narkotika melalui scientific based laboratories,” ungkap Wahyu Widodo.

Baca juga: Jelang Petang, Napi Narkoba di Rutan Klas IIB Sampang Meninggal, Bermula Sesak Nafas

Laboratorium Narkotika Bangkalan ini didirikan di lahan bekas sitaan KPK dengan luas tanah 12.144 meter persegi dan luas bangunan mencapai 3.025 meter persegi.

Keberadaan Pusat Laboratorium Narkotika BNN di Kabupaten Bangkalan itu melengkapi tiga laboratorium narkotika lainnya yang sudah dibangun sebelumnya di Medan-Sumatera Utara, Baddoka-Makassar, dan Samarinda-Kalimantan Timur.

Wahyu Widodo menjelaskan, Laboratorium Narkotika Bangkalan dibangun dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi BNN dalam hal pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

“Sekaligus menguatkan pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Laboratorium BNN berupa pengembangan Laboratorium Narkotika dan pelaksanaan pengujian narkotika, psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali tembakau dan alkohol di daerah,” pungkasnya.

Sementara Kepala BNN RI, Komjen Pol Prof Dr Petrus R Golose mengungkapkan, pihaknya selalu berupaya meningkatkan pelayanan dengan scientific crime investigation yang salah satu bentuknya dengan memperkuat fasilitas laboratorium narkotika serta dukungan para ahli terlatih.

“Kami membuat fasilitas di sini, berharap ada kerjasama antara Markas Besar BNN RI dengan pemda-pemda khususnya di wilayah Madura dan lebih khusus lagi dengan masyarakat Madura. Bersama-sama kita gelorakan perang terhadap narkotika,” ungkap Petrus.

Saat ini, lanjutnya, para ahli yang bertugas di Laboratorium Narkotika BNN tidak hanya kenyang dengan seminar dan pelatihan tingkat nasional maupun internasional namun juga dibekali dengan early warning system untuk memonitor new psychoactive substances (NPS) yang beredar di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Sebagaimana diketahui, saat ini terpantau sebanyak 1.127 NPS telah beredar di dunia dan 170 NPS diantaranya telah masuk dan beredar di Indonesia. Namun demikian, masih diperkirakan

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved