Berita Sumenep
Pemuda Timur Daya Sumenep Kembali Unjuk Rasa, Kali Ini Geruduk Kantor Dinkes dan Kantor Bupati
Pantauan TribunMadura.com di lokasi, massa ini datang dan menyampaikan aspirasi di depan kantor Dinkes P2KB yang lama (belakang kantor bupati)
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Tidak puas melakukan aksi unjuk rasa di Puskesmas Batang-Batang Sumemep, pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Timur Daya (Garda Raya) geruduk kantor Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) dan Kantor Bupati Sumenep pada Jumat (1/12/2023).
Pantauan TribunMadura.com di lokasi, massa ini datang dan menyampaikan aspirasi di depan kantor Dinkes P2KB yang lama (belakang kantor bupati) pada pukul 15.00 WIB.
Mereka datang dengan massa lebih banyak dari aksi sebelumnya, dan membawa sejumlah poster dengan tulisan "Stop Tumbal Bayi, Dinkes Harus Tegas, Windu Butuh Suntikan Dana dan Kembalikan Citra Pelayanan Puskesmas" tulisnya.
Selain itu juga, ada yang memakai kain kavan seperti pocong dan mereka juga membawa botol yang dibungkus kain kavan diikat layaknya janazah.
Aspirasi yang disampaikan orator massa ini sama pada saat demo di Puskesmas Batang-Batang pada Selasa (28/11/2023), terkait meninggalnya buah hati dari keluarga Pasutri Aziz dan Rumnaini asal Desa Tamidung Kecamatan Batang-batang.
Anak dari Rumnaini, yakni 'Adelia Aziz Bella Negara' meninggal dunia pada 20 November 2023 lalu. Nasib itu diakui keluarganya setelah diperiksa untuk diambil sampel darah dibagian tumit bayi atau Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).
Baca juga: RSI Garam Kalianget Sumenep Buka Suara Soal Penanganan Bayi Asal Batang-Batang
"Kedatangan kami meminta kepala dinas kesehatan merespon, kasus ini. Karena puskesmas batang - batang sudah lalai dan segera melakukan evaluasi besar-besaran," teriak salah satu orator massa aksi.
Pada pukul 15.40 WIB Plt Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Agustino Sulasno dan didampingi jajarannya menemui massa aksi dari Garda Raya tersebut.
Namun, apa yang disampaikan Agustino Sulasno tidaklah memberikan kepuasan sesuai apa yang dituntut oleh massa aksi.
Pada pukul 15.55 WIB massa bergeser ke kantor Bupati Sumenep menyampaikan orasi yang sama terkait bayi Adelia Aziz Bella Negara.
Mereka meminta Bupati Achmad Fauzi untuk keluar menemui massa aksi dari Garda Raya.
Namun sayang, Bupati Sumenep tidak bisa menemui massa dari Garda Raya karena tidak ada di kantornya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Sumenep, Didik Wahyudi menemui massa aksi. Namun, lagi-lagi tidak diterimanya karena bukan Bupati Sumenep langsung yang keluar menemui massa.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
| Kasus Korupsi BSPS Sumenep Terus Didalami, Kejati Jatim Didesak Usut Dugaan Keterlibatan Pihak Lain |
|
|---|
| Puluhan Pelukis Ramaikan Festival Seni Lukis Madura di Sumenep, Karya Mereka Bakal Dilelang |
|
|---|
| Pemkab Sumenep Luncurkan 110 Event Wisata 2026, Kekayaan Seni Jadi Penopang Utama |
|
|---|
| Wujudkan Pemerintahan Digital, Pemkab Sumenep Dorong Pembayaran Retribusi Kesehatan Lewat QRIS |
|
|---|
| RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Raih Angka Tinggi Kepuasan Masyarakat, Masyarakat Bisa Ikut Menilai |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.