Berita Terkini Sumenep

RSI Garam Kalianget Sumenep Buka Suara Soal Penanganan Bayi Asal Batang-Batang

Rumah Sakit Islam (RSI) Garam Kalianget, Kabupaten Sumenep Madura membenarkan telah menerima rujukan pasien bayi

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
theasianparent.com
ilustrasi bayi 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Rumah Sakit Islam (RSI) Garam Kalianget, Kabupaten Sumenep Madura membenarkan telah menerima rujukan pasien bayi bernama Adelia Aziz Bella Negara dari Puskesmas Batang-Batang.

Namun, saat dokter memeriksa bayi dari keluarga Aziz dan Rumnaini asal warga Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang itu sudah dalam kondisi pasien bayi tidak sehat.

"Memang betul di rujuk ke RSI, tapi kondisi pasien (bayi) itu sudah tidak sehat," terang Humas RSI Garam Kalianget, Yanti Ariyatin saat dikonfirmasi TribunMadura.com pada Rabu (29/11/2023).

Bahkan katanya, setelah dilakukan pemeriksan oleh dokter yang menanganinya itu ternyata butuh penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Tindakan SHK Bayi di Puskesmas Batang-Batang Sumenep Disoal, Kepala Puskesmas: SHK Ini Wajib

"Penanganan bayi ini butuh cepat, dan di tempat kami alat semuanya dipakek," katanya.

Kemudian lanjutnya, dokternya langsung komunikasi melalui telpon ke Pamekasan, karena di Sumenep alatnya itu juga terpakek semua.

Karena di Pamekasan belum ada respon, akhirnya kontak ke Sampang.

Maka, bayi tersebut dirujuk ke RSUD dr. Mohammad Zis Sampang.

"Akhirnya sama RS Sampang baru dijawab dan dicek siap dan silahkan untuk dikirim," paparnya.

"Kita tidak mau kirim pasien itu tanpa ada ACC penerimaan dari rumah sakit tujuan," pungkasnya.

Namun sayang, bayi yang lahir di Puskesmas Batang-Batang, Kabupaten Sumenep pada tanggal 15 November 2023 itu menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan, tepatnya pada hari Senin tanggal 20 November 2023.

Ditanya sakit apakah sebenarnya bayi perempuan berusia lima hari tersebut, Yanti Ariyatin tidak menjelaskan hasil diagnosis penyakitnya secara jelas.

"Bicara tentang penyakit bukan wawenang kita, itu jadi kewenangan dokter dan dokternya menyampaikan bahwa penanganannya itu sudah di luar kompetensi kita," jelasnya.

Ikuti berita seputar Sumenep

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved