Pemilu 2024

Direktur Amnesty International Komentari Penampilan Capres di Debat Capres: Tak Ada yang Substantif

Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid memberikan komentar terkait debat capres semalam.

|
Editor: Januar
Tribunnews/ Jefprima
Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan, 02 Prabowo Subianto dan 03 Ganjar Pranowo mengikuti Debat Pertama Calon Presiden 2024 di Halaman Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023). Prabowo Subianto sampai keluarkan jurus pencak silat di debat Pilpres 2024. 


Dia menilai, Prabowo terlihat terbawa emosi.

"Pak Prabowo sebetulnya ada gagasan-gagasannya, tetapi seringkali model lama, isu-isu lama yang kurang di-update, dan sayangnya beberapa isu yang sebetulnya menarik dari beliau misal pemberantasan korupsi tetapi itu tenggelam dengan getar emosi yang terlalu tinggi, menurut saya, sehingga isu yang seharusnya kelihatan menjadi tenggelam," katanya.

Kemudian, sosok Ganjar Pranowo dinilai komunikatif, namun gagasan yang dimiliki terlampau umum.

"Pak Ganjar itu saya kira lancar juga bicaranya, tetapi terlampau umum, kurang mendasar yang dikemukakan, tetapi komunikatifnya iya, artinya kalau dilihat dari sisi komunikasi politik saya kira ada Pak Anies dan Pak Ganjar," katanya.

Aziz juga memberi sejumlah catatan pada debat capres pertama. Seperti durasi waktu masing-masing capres yang seharusnya dapat ditambah.

"Waktu bisa ditambah, mungkin tidak hanya 1 atau 2 menit, tetapi juga bisa 5 menit, penyampaian visi dan misi bisa 10 menit dan seterusnya, lalu ada sesi tersendiri khusus panelis, saya kira sampai tengah malam tidak apa-apa, misal mulai jam 7-10 malam, itu menarik ditonton," katanya.

Selain itu, menurutnya tema isu-isu dalam debat tadi malam juga masih meluas.

"Tidak perlu semua isu diangkat, tetapi isu-isu tertentu yang paling urgent, populer, dan menjadi paling tuntutan atau kerisauan banyak warga, diambil sebagian saja, tadi malam luas, pemerintahan, hukum, HAM, pelayanan publik, terlalu banyak tema," katanya.

Aziz juga mendukung adanya debat-debat selanjutnya.

Menurutnya dengan begitu, masyarakat dapat menentukan pilihan pemimpin bangsa dengan pertimbangan yang matang. "Dengan semakin banyak debat akan membantu kita untuk memahami lebih banyak sosok dan tawaran pemikiran, tawaran gagasan dari para kandidat itu.

Lewat debat itu perlu sangat tahu tentang kandidat-kandidat kita, sehingga istilahnya tidak terlalu buta huruf.

Paling tidak sebagian dari kemampuan mereka, bisa kita saksikan, jadi itu bisa menjadi mendasar untuk orang menentukan pilihannya," jelasnya.

 

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved