Berita Surabaya
Kasus Covid-19 di Surabaya Masih Terkendali, Masyarakat Diminta Vaksinasi Booster Kedua
Rataan kasus harian Covid-19 di Surabaya mencapai belasan kasus. Mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di libur Natal dan Tahun Baru
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNADURA.COM, SURABAYA - Rataan kasus harian Covid-19 di Surabaya mencapai belasan kasus. Mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemkot Surabaya menggencarkan gerakan vaksinasi kepada masyarakat.
Data Dinas Kesehatan Surabaya dalam kurun waktu satu minggu terakhir, rata-rata kasus harian ada di kisaran 10-12 kasus. "Mayoritas pasien bergejala ringan dengan proses penyembuhan rawat jalan," kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina di Surabaya, Senin (18/12/2023).
Secara imunitas, para pasien terbilang cukup baik. Ini terlihat dari Cycle Threshold Value (CT Value) dengan rata-rata di atas 30. “Rata-rata pasien terpapar sudah vaksin primer" kata Nanik.
Gejala yang dialami oleh pasien terindikasi COVID-19 hampir sama dengan sebelumnya. Di antaranya, mengalami batuk, pilek, nyeri telan, demam, dan nyeri otot.
Pasien yang harus melakukan rawat inap juga masih terkendali. Artinya, Bed Occupancy Rate (BOR) atau persentase pemakaian tempat tidur juga masih rendah.
"Tiap minggu kami juga tetap melakukan monitoring dan evaluasi. Yakni, evaluasi terhadap potensi risiko di masing-masing wilayah juga tetap dilakukan,” terangnya.
Terkendalinya jumlah pasien juga dianggap buah herd immunity (kekebalan populasi terhadap penyakit) sudah terbentuk lebih dari 70 persen. Besarnya angka herd immunity juga karena pelibatan angka masyarakat yang ikut vaksinasi.
Oleh sebab itu, Nanik mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster kedua. Vaksinasi tersebut dapat diakses di seluruh Puskesmas di Kota Pahlawan.
Vaksinasi dilakukan untuk memberikan tambahan proteksi kepada masyarakat. Harapannya, vaksinasi bisa meningkatkan titer antibodi bagi orang yang belum lengkap riwayat vaksinasi.
“Dengan adanya lonjakan kasus dari negara tetangga, Indonesia khususnya Kota Surabaya juga harus waspada dengan indikasi yang mengarah ke suspek COVID-19," kata Nanik.
"Harus ada kesadaran untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, khususnya dalam kondisi kerumunan atau keramaian. Harus konsisten dilakukan, pembelajaran dari COVID-19 kemarin,” ujar dia.
Baca juga: Dokter Syaiful Hidayat Dapat Penghargaan Nakes Paling Komunikatif Pejuang Covid-19 di Pamekasan
Tak hanya itu, pihaknya juga mengimbau pelaku perjalanan luar negeri untuk memeriksakan kesehatan. Seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Surabaya siap melakukan pemeriksaan awal.
"ni menjadi bentuk kewaspadaan kita bersama. Ketika ada gejala yang mengarah pada COVID-19, sebaiknya ke Fasyankes untuk difasilitasi pemeriksaan PCR. Kita siap untuk melakukan pemeriksaan tersebut," katanya.
Tak hanya itu, masyarakat diimbau untuk tetap konsisten dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) atau protokol kesehatan. Pemkot juga mengaktifkan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).
| Pasang Tenda Hajatan di Tengah Jalan Tanpa Izin, Kini Bisa Kena Denda Rp50 Juta |
|
|---|
| Surabaya Gempar, Pria Sidoyoso Nekat Bacok Tetangga, Bermula dari Mangga yang Ada di Pohon |
|
|---|
| Kronologi Lengkap Teknisi Reparasi AC Tewas Tertabrak KA Arjonegoro di Bubutan Surabaya |
|
|---|
| Cara Wali Kota Eri Cegah Pesta Gay di Surabaya Terulang Lagi, Kumpulkan Semua Pengelola Hotel |
|
|---|
| Cara Khusus Para Pelaku Pesta Gay di Surabaya Sembunyikan Aksinya, Sewa Kamar Hotel di Lantai 16 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Pelaksanaan-vaksinasi-Covid-19-di-Surabaya-beberapa-waktu-lalu-Mengantisipasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.