Berita Terkini Bangkalan

Nestapa Mbok Ti, Nenek Penjual Salak di Bangkalan Tertunduk Lesu Tertipu Uang Rp 50 Ribu Palsu

Dalam sepekan terakhir, keresahan menyelimuti wajah-wajah masyarakat pengunjung dan pedagang pasar polowijo Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Bangkalan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Nenek berusia senja, Mbok Ti penjual buah salak dan rambutan di Pasar/Desa Jaddih, Kecamatan Socah hanya bisa meratapi kegundahan hatinya usai menjadi korban peredaran uang palsu pecahan Rp 50 ribu, Kamis (4/12/2024) 

Mbok Ti tertunduk lesu. Ia hanya duduk sambil mengiris bawang milik penjual gado-gado di belakang lapaknya.

“Olle semingguen jiyah ngara, e sebbit’ (sekitar semingguan mungkin, uang palsu disobek),” ungkap Mbok Ti dalam Bahasa Madura.

Keresahan dan perasaan trauma juga tergambar dari wajah, Ibu Maimuna (55), penjual rujak, gado-gado, dan soto.

Ibu dengan empat orang anak itu tampak berhati-hati ketika menerima uang dari pembelian beberapa lontong.

“Kemarin ada perempuan membeli dua bungkus rujak, nilai belanja total Rp 12 ribu.'

"Dia membayar dengan uang Rp 50 ribu dan Rp 2.000. Jadi saya memberi kembalian Rp 40 ribu,” ungkap Ibu Muna.

Ibu Muna mengaku baru tersadar bahwa uang yang diterimanya adalah palsu setelah ia hendak membelanjakan bahan baku untuk kebutuhan berjualan.

Ia kemudian mengeluarkan tiga lembar uang pecahan Rp 50 ribu dari dalam buntelan plastik bening.

Tiga lembar uang palsu itu disebut Muna masing-masing diterima oleh penjual bumbu dan penjual kelapa di dalam pasar.

Sementara satu lembar uang palsu lainnya adalah miliknya yang ia terima dari seorang pembeli perempuan.

“(Perempuan) orangnya pendek, berkulit hitam, dan matanya sipit,” pungkas Ibu Muna memaparkan ciri pengedar uang palsu.

Selain Mbok Ti dan Ibu Muna, seorang pedagang di pasar itu juga menunjukkan selembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu.

Beberapa lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu juga ditunjukkan bahkan hingga disobek oleh petugas toko.

Sementara Kepala Pasar Jaddih, Iwan Paku Alam mengungkapkan, keresahan atas peredaran uang palsu dilaporkan para pedagang pasar dalam seminggu terakhir.

Jumlah korban peredaran uang palsu sebanyak 10 pedagang.

“Para pedagang bisa berhati-hati saat melakukan transaksi, Dalam minggu ini laporan dari pedagang uang palsu beredar mulai dari pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, bahkan Rp 10 ribu,” singkat Iwan. (edo/ahmad faisol)

Ikuti berita seputar Bangkalan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved