Berita Terkini Probolinggo

Kades di Probolinggo Kepergok Berduaan dengan Istri Orang di Mobil: Ngamuk, Korban Dibogem 10 Kali

Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan nasib Yopie Dwi Sulak (33) warga Sunan Bonang, Kedopok, Probolinggo.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Yopie Dwi Sulak (33) warga Sunan Bonang, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, saat melaporkan kejadian dugaan penganiyaan ke Mapolres Probolinggo, kemarin. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan nasib Yopie Dwi Sulak (33) warga Sunan Bonang, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo.

Yopie memergoki istri sirinya, Jessica Armelia, berduaan bareng seorang pria di dalam mobil.

Saat dipergoki, bukannya meminta maaf dan menyesal, pria yang diduga selingkuhan istrinya itu justru melayangkan bogem mentah ke arah wajah Yopie hingga memar.

Di waktu bersamaan, Yopie dirundung rasa kecewa sekaligus menahan sakit akibat pukulan itu.

Parahnya lagi, pria yang ada di dalam mobil bersama istrinya ternyata Kepala Desa (Kades) Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, bernama Dimas Eko Romadhoni.

Yopie Dwi Sulak bercerita perangai istri sirinya bermain belakang dengan pria lain bisa terungkap karena rasa curiga.

Yopie menaruh curiga saat Jessica berpamitan anjangsana ke keluarganya di Kecamatan Kraksaan, karena bertepatan momentum Imlek.

Jessica berangkat naik mobil Toyota Avanza putih Nopol N 1922 PE.

"Saya makin berprasangka buruk saat melihat jadwal kerja (Jessica) yang kebetulan bekerja di sebuah diler di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan."

"Saya memutuskan mengejarnya menggunakan sepeda motor," katanya, Selasa (14/2/2024).

Tak lama, Yopie dapat mengejar mobil yang dikendarai sang istri.

Mobil tersebut berhenti di SPBU Semampir, Kecamatan Kraksaan.

Yopie kemudian mengintip kondisi kabin dari jendela mobil.

Rupanya, di dalam mobil sudah ada laki-laki lain, yakni Dimas.

Dipergoki berduaan di dalam mobil, Dimas lantas keluar dan menghampiri Yopie.

Yopie dan Dimas pun terlibat cek-cok. Hingga berujung pemukulan atau penganiayaan.

"Yang memukul duluan dia (Dimas). Dia memukul sekitar 10 kali."

"Saya sempat membela diri dan melawan pakai tangan kosong. Setelah itu, saya langsung pulang."

"Saya memergoki keduanya di dalam mobil, Minggu (11/2/2024) sekitar pukul 10.30 WIB," jelasnya.

Keesokan harinya, Senin (12/2/2024) malam, Yopie memutuskan untuk melaporkan dugaan kasus penganiayaan ini ke Mapolres Probolinggo.

Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty membenarkan pihaknya sudah menerima dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang kepala desa di Kecamatan Kraksaan.

Saat ini, pelapor, Yopie, sudah dibawa penyidik untuk dilakukan visum.

"Benar kami telah menerima laporan dugaan penganiayaan oleh seorang kepala desa."

"Selanjutnya akan disampaikan ke Satreskrim Polres Probolinggo. Penyidik juga membawa korban untuk visum di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan," ucapnya.

Ikuti berita seputar Probolinggo

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved