Lebaran 2024

Tradisi Pawai Takbir Keliling di Bangkalan, Pererat Tali Silaturahmi Antar Masyarakat dari Merantau

Tradisi pawai takbir di Bangkalan dilakukan sambil membawa alat tabuh bedug, obor, hingga ornamen lampion bernuansa Islami.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Kemeriahan Gebyar Lomba Takbir Berjalan berlangsung sejak 10 tahun terakhir yang digelar Ponpes At-Tahririyah, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan pada Selasa (9/4/2024) malam. 

Penanggung Jawab Gebyar Lomba Takbir Berjalan, Ustadz Jalil mengungkapkan, pawai takbir dalam balutan kemeriahan lomba telah berjalan selama 10 tahun dan diikuti oleh masyarakat remaja dari 14 desa di Kecamatan Modung.

“Rute peserta melewati jalur poros dua desa yang bermula dari Desa Patereman melewati Desa Pangpajung, jarak tempuhnya sekitar 2 Kilometer,” ungkap Ustadz Jalil.

Ia menjelaskan, tujuan dari gelaran lomba takbir tersebut tidak lain adalah syair Islam, menyebarkan cahaya kebaikan yang dikemas dalam kemeriahan berbalut silaturahmi antar masyarakat lintas desa.

Bahkan dalam perkembangannya, lanjut Ustadz Jalil, para peserta lomba takbir keliling tersebut diikuti masyarakat dari Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Modung.

“Jadi kami memberikan alternatif kepada masyarakat bagaimana tetap bertakbiran tetapi tanpa mengurangi kemeriahan."

"Penonton yang hadir pada kesempatan ini dari tahun ke tahun sangat antusias mengikuti takbiran,” pungkasnya.

Ikuti berita seputar Bangkalan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved