Breaking News

Berita Terkini Sumenep

Seminggu Dilantik, Ketua DPRD Sumenep Didemo Mahasiswa soal Kasus Prostitusi hingga Ijazah Palsu

Baru seminggu resmi dilantik, Ketua DPRD Sumenep H Zainal Arifin langsung didemo sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam PMII Komisariat STITA Sumenep

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STITA Sumenep unjuk rasa di DPRD Sumenep pada Senin (14/10/2024). 

Bahkan diperjelas dengan menyebut, bahwa perkara ijazah abal-abal yang memyeret Kades Kangayan jadi tersangka itu diduga ada keterlibatan Wakil Ketua DPRD Sumenep.

"Soal pemalsuan ijazah yang diduga dilakukan oleh wakilnya, yaitu H. Dulsiam."

"Kami ingin itu segera ditindak lanjuti, karena aneh rasanya Ketua DPRD saat dilantik kemaren menyampaikan akan melakukan peningkatan terkait pendidikan," tuturnya.

"Sedangkan wakilnya diduga melakukan pemalsuan ijazah, ini bertentangan antara ketua dan wakil," terangnya.

Hal itu lanjutnya, pihaknya meminta persoalan-persoalan tersebut harus diklarifikasi ke publik.

Massa mahasiswa ini datang membawa poster bertuliskan protes "DPRD bisanya ngurus PSK?, Demi pencitraan rasa kemanusiaan tak lagi dihiraukan" tulisnya.

Selain itu, mereka ini mendesak Ketua DPRD Sumenep meminta maaf ke publik karena diduga telah melakukan persekusi.

Tuntutan selanjutnya, Selain itu, DPRD Sumenep segera membuat Perda Pemberdayaan PSK, tidak sekedar membubarkan dan merazia.

"Jangan sekedar dirazia, pikirkan juga apa yang bisa mereka lakukan setelah tempat prostitusi dibubarkan."

"Buat Perda pemberdayaan PSK, agar mereka bisa berdaya dan berkarya," pintanya.

Karena mereka tidak kunjung ditemui, para mahasiswa pun masuk ke kantor DPRD dan melakukan "sweeping".

Sebab mereka khawatir, para wakil rakyat yang baru saja disumpah dan dilantik itu sengaja bersembunyi dan tidak mau menemui massa aksi.

"Kami ingin memastikan, apakah para wakil rakyat ini benar-benar sedang tugas di luar atau sengaia bersembunyi," katanya.

Setelah mereka melakukan sweeping ke dalam gedung DPRD dan memastikan tidak ada anggota yang bisa menemui, para mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.

Ikuti berita seputar Sumenep

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved