Mahasiswa UTM Tabur Bunga di TKP Jasad Een Jumianti DItemukan, Warga Bangkalan Gelar Tahlil Akbar 

Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Puluhan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) lintas fakultas berbondong-bondong mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya jasad Een Jumianti, mahasiswi semester V Fakultas Pertanian UTM, Sabtu (7/12/2024).

Mereka menggelar tabur bunga hingga membaca doa tahlil bersama sejumlah warga Desa Banjar, Kecamatan Galis, Bangkalan.

Rombongan sedikitnya 50 mahasiswa itu tiba di TKP sekitar pukul 10.15.WIB dengan pendampingan dari personel Polsek Galis. Kehadiran mahasiswa di lokasi penemuan jasad Een itu merupakan bagian dari rangkaian aksi solidaritas yang telah dilakukan keluarga besar civitas akademika UTM sejak jasad almarhumah ditemukan bekas tempat pemotongan kayu, Desa Banjar pada Minggu ( 1/12/2024) malam.  

“Kegiatan kami hari ini adalah tabur bunga sekaligus doa bersama untuk almarhumah Een Jumiati, saudari kami yang meninggal secara sadis dan biadab. Kegiatan kami yang hingga hari ini terus konsisten menunjukkan bahwa, kami merasakan duka yang sangat mendalam atas kehilangan saudari kami,” ungkap Presiden Mahasiswa UTM, Moh Anis Anwari di lokasi.

Een Jumianti ditemukan warga sekitar dengan kondisi api masih membakar tubuh pada Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB. Hasil visum rumah sakit menyebutkan, korban terlebih dahulu dibunuh sebelum tubuhnya dibakar.

Selang 1,5 jam kemudian atau pukul 21.30 WIB, personel gabungan Satreskrim Polres Bangkalan serta Unit Reskrim Polsek Galis membekuk pelaku MMA di Desa Pakaan Laok, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan.

Polres Bangkalan menjerat pelaku MMA dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Sebagaimana disampaikan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya pada Kamis (5/12/2024). Dalam pasal yang menjadi pokok dakwaan itu menyatakan, ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun penjara.

Anis menjelaskan, kehadiran rombongan puluhan mahasiswa UTM ke TKP sebagai wujud komitmen untuk terus mengawal kasus tersebut. Sehingga korban mendapatkan keadilan dan pelaku dihukum dengan setimpal.

“Dalam kegiatan ini tidak hanya dari kawan dekat almarhumah tetapi juga dari beberapa mahasiswa lain di UTM. Alhamdulillah diikuti warga dan tokoh warga sekitar. Harapan kami hanya satu, semoga amal ibadah almarhumah diterima dan dosa-dosa korban diampuni, serta mendapatkan keadilan yang setimpal-timpalnya,” pungkas Anis.

Sementara Sekretaris Desa Banjar, Kecamatan Galis, Mohammad Gufron menyatakan, masyarakat desa setempat merasa terpanggil dan turut berduka sedalam-dalamnya atas tragedi kemanusiaan yang menimpa korban. Hal itu diwujudkan warga dengan menabur bunga siraman di TKP hingga memasang lampu penerangan jalan di beberapa titik sepanjang sekitar 30 meter menuju TKP.

“Alhamdulillah masyarakat sama-sama semangat, kami juga turut berduka dan menggelar tahlil nanti malam. Warga juga akan membersihkan lokasi, kalau tidak sore ini mungkin besok,” ungkap Gufron kepada Tribun Madura.

Tidak berhenti di situ, duka mendalam terhadap korban dan keluarga juga akan diwujudkan masyarakat Desa Banjar, Kecamatan Galis dengan menggelar tahlil akbar yang terbuka untuk semua lapisan masyarakat yang akan dilaksanakan pada Senin (9/12/2024) malam. 

“Mohon maaf sebelumnya, walaupun pelaku dan korban bukan warga Desa Banjar, tetapi tentu berdampak karena peristiwa itu terjadi di Desa Banjar. Meski begitu, kami terpanggil sebagai wujud solidaritas bahwa kami masyarakat Banjar masih punya hati, meski korban bukan warga Banjar. Untuk keluarga korban, kami masyarakat Desa Banjar turut berduka atas kejadian ini,” pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com