Tragedi SMP Mojokerto Pantai Drini

Ayah Alfian Siswa SMP 7 Mojokerto Ungkap Permintaan Terakhir Korban: Tak Ada Firasat 

Almarhum Alfian Aditya Pratama (13) siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, salah satu korban terseret ombak Pantai Drini

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Januar
TribunMadura/ M Romadoni
RUMAH DUKA: Mad Arif (41) ayah korban saat menceritakan permintaan terakhir Alfian sebelum musibah tragis yang merenggut nyawa anaknya. 4 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto tewas menjadi korban laka air Pantai Drini, Yogyakarta. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni

TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO- Almarhum Alfian Aditya Pratama (13) siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, salah satu korban terseret ombak Pantai Drini, sempat meminta sejumlah barang sebelum berangkat outing bersama teman sekolahnya ke Yogyakarta.

Alfian sapaan akrab semasa hidup korban, meminta orang tuanya membelikan sandal putih bersih dan dompet baru.

Tragisnya, anak sulung dari dua bersaudara itu meninggal dunia akibat tergulung ganasnya ombak laut selatan ketika kegiatan outing di Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, pada Selasa (28/1/2025) pagi.

Mad Arif (41) ayah korban Alfian, mengatakan, dirinya tak menyangka keinginan putranya itu menjadi permintaan yang terakhir. 

"Anaknya minta dibelikan sandal  putih bersih sama dompet baru. Saya antarkan ke pasar dekat rumah, waktu itu dia yang memilih sendiri. Sebelum berangkat (Outing) sudah saya belikan di toko, memilih sandal dan minta dompet baru," ucap Mad Arif saat ditemui di rumah duka di Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates, Magersari Kota Mojokerto, Selasa malam.

Ia mengungkapkan, korban juga meminta uang ke orang tuanya untuk potong rambut di dekat rumah sebelum malamnya berangkat outing.

"Potong rambut berangkat sendiri naik motor di dekat rumah," ungkap Mad Arif seraya menahan air mata.

Dirinya mengaku, tidak ada firasat sedikitpun atas musibah yang merenggut nyawa putranya tersebut.

"Tidak ada firasat apa-apa," jelasnya.

Sebelum kejadian itu, Mad Arif berkomunikasi video call dengan anaknya saat korban berada di dalam bus perjalanan menuju Pantai Drini.

"Saya video anaknya di dalam bus tempat duduknya di tengah, sudah pas berangkat itu," ujarnya.

Ia bersama istrinya Luluk Indra Wibawanti (38), juga menuju ke sekolah saat rombongan siswa SMP 7 hendak berangkat menuju Yogyakarta.

"Saya sama ibunya Alfian, cari-cari keliling bus pas mau berangkat. Sedangkan istri saya berada di atas motor karena khawatir anaknya malu," pungkasnya. 

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved