Hikmah Ramadan 2025

Sudahkah Kita Menjadi Pribadi yang Fitri?

Gema adzan maghrib di penghujung Ramadhan 1446 H, menandai waktunya berbuka untuk yang terakhir karena Ramadhan telah berakhir

Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
HIKMAH RAMADAN - Dr H M Hasan Ubaidillah dalam artikel hikmah ramadan berjudul "Sudahkah Kita Menjadi Pribadi yang Fitri?" Tayang pada Sabtu (29/3/2025). 

Karena sejak awal manusia tercipta firman suci Tuhan menegaskan Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q. S. al-Syams 7-10) 

Demikanlah menetapan Allah SWT yang kemudian dipahami hambanya bahwa Hawa nafsu merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang untuk memenuhi apa yang diinginkan dan selalu mengajak untuk menempuh jalan kefasikan dan kesesatan.

Sang nabipun mengingatkan ummatnya melalui sabdanya yang memperingatkan bahwa musuhmu yang paling berbahaya adalah hawa nafsu yang ada di antara lambungmu, lalu anakmu yang keluar dari tulang rusukmu, istrimu yang kamu gauli, dan sesuatu yang kamu miliki (HR. Al Baihaqi).

Itulah perhiasan dunia yang membuat manusia terbuai akan indahnya dunia yang berkelindan dengan keinginan untuk hidup kekal dan abadi sebagaimana yang dilukiskan oleh Ibnu Sina dalam Risalah al-Thayrnya. 

Dalam roman yang dotulis oleh Ibnu sina tersebut dikisahkan Ketika sekawanan burung tertangkap oleh pemburu dan dimasukkan kedalam sangkar yang indah serta dilengkapi dengan berbagai jenis makanan dan minuman yang digemari burung-burung tersdebut, maka sekawanan burung itu menjadi terbiasa dan akhirnya jadi tidak tahu lagi bahwa diluar sangkarnya ada dunia yang lebih luas dan lebih indah yang dapat membuat mereka lebih Bahagia.

Manusia yang terperangkap dalam jeratan nafsunya juga mengalami amnesia bahwa ada kehidupan surgawi yang menanti dirinya Ketika bisa terbebas dari sangkar kemewahan fatamorgana dunia.

Dalam gambaran yang lebih extrim, manusia yang dikuasai dan dikendalikan oleh hawa nafsunya diibaratkan seperti Binatang yang hina. 

Firman suci Tuhan pun menegaskan bahwa apakah kalian tidak melihat betapa banyak orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya.

Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atas hal tersebut, atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahaminya, mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu. (QS.  Al-Furqan: 43-44)

Demikian bahanya hawa nafsu tersebut apabila menguasai diri manusia sehingga haruslah diperangi dan dikendalikan.

Ramadhan merupakan momentum tahunan yang dijadikan sebagai wahana manusia untuk berperang dan mengendalikan hawa nafsunya sehingga jiwa manusia akan dikuasai oleh jalan ketakwaan yang membebaskan manusia dari belenggu nafsunya serta membawa diri manusia kepada jalan kebahagiaan dan keselamatan tidak hanya di kehidupan dunia yang singkat ini, akan tetapi lebih dari itu akan membawa manusia menuju puncak kenikmatan kehidupan kekal akhirat Ketika dihamparkan karpet merah oleh Tuhan yang merajai segalanya dengan seruan agungnya Masuklah kalian wahai orang-orang yang telah melakukan Ibadah Puasa Ramadhan dengan selamat dan penuh ketenangan melalui Pintu al-Rayyan yang memang dikhuskan bagi orang yang berpuasa. 

Akan tetapi Gambaran orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa sepanjang Ramadhan tidak tampak pada realitas kehidupan kebanhyakan masyarakat.

Puasa Ramadhan yang seharusnya menumbuh kembangkan sikap dan prilaku terpuji seperti tersemainya sikap tawadhu, qona’ah, sabar, jujur, Amanah, wara’,  peduli kepada sesama serta sifat-sifat terpuji yang lain  tampak remang-remang.

Justru yang tampak jelas dan terang benderang adalah sikap hedonis yang mempertontonkan kerakusan manusia yang dikuasai hawa nafsunya.

Realitas yang ada dimasyarakat menunjukkan  bahwa Ketika berlebaran Hasrat untuk mengkonsumsi makanan dan hidangan lezat merupakan keharusan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved