Pembunuhan di Perumahan Bangkalan

Hasil Pemeriksaan Forensik Tragedi Berdarah Penghuni Kos di Bangkalan: Tewas Penuh Luka Bacok

Peristiwa berdarah di Perumahan Griya Anugerah, Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan mengakibatkan dua orang diduga pasutri tewas.

|
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
SEMPAT KRITIS - Jasad korban perempuan, EFD (45), warga Kecamatan Kwanyar tiba di Kamar Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan setelah sempat kritis dan menjalani tindakan medis di Ruang IGD, Selasa (22/4/2025). Spesialis Forensik RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Edy Suharta, SpF menyebutkan luka pada tubuh korban pria AR (36) diakibatkan benda tajam 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Fasiol 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Peristiwa berdarah di Blok D5-D8 Perumahan Griya Anugerah, Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan mengakibatkan dua orang diduga pasangan suami isteri; AR (36) dan EFD (45) tewas dengan luka sabetan senjata tajam, Selasa (22/4/2025).

Kondisi perempuan EFD yang sebelumnya kritis, akhirnya meninggal dunia di IGD RSUD Syamrabu Bangkalan.  

EFD menyusul jasad korban pria AR yang terlebih dahulu tiba di Kamar Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu.

Korban EFD menderita luka di bagian pipi kiri, punggung, dan pangkal paha kiri.

Keduanya merupakan warga Kecamatan Kwanyar, Bangkalan.

Spesialis Forensik RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Edy Suharta, SpF mengungkapkan, hasil pemeriksaan sementara pada tubuh pria AR didapatkan beberapa luka bacok di kepala.

Bahkan sampai terjadi patah pada tulang tengkoraknya.

“Kemudian juga di dada ada luka bacok yang lebar. Itu sampai seperti separuh dada, tulang dada sampai patah."

"Di leher juga ada luka bacok, ada juga luka tangkis di tangan kanan dan tangan kiri. Semua itu akibat benda tajam,” ungkap dr Edy.

Saat dilakukan evakuasi dari rumah yang dijadikan tempat kos, petugas medis dan personil Inafis Satreskrim Polres Bangkalan mengeluarkan tubuh AR dari dalam rumah sudah terbungkus kantong jenazah berwarna kuning.

Sementara tubuh EFD saat dievakuasi masih mengenakan kaos berwarna hitam serta celana selutut berwarna hitam.

“Sama-sama meninggal, tapi yang perempuan belum tiba di sini. (Pemeriksaan) ini yang laki sementara,” pungkas dr Edy.

Kondisi korban EFD yang sempat kritis dan akhirnya meregang nyawa disampaikan Ketua RT V/RW II, Achmad Khusyairi di lokasi kejadian.

Peristiwa berdarah di dalam rumah dengan dinding tembok berwarna merah muda itu, diawali dengan keributan sekitar pukul 09.00 WIB.

“Satu orang pria meninggal dunia di lokasi dan satu orang perempuan kondisinya ditemukan kritis. Saya pulang setelah mendapatkan telpon dari warga yang mengabarkan telah terjadi kekerasan,” ungkap Khusyairi.

Dua korban, lanjutnya, baru menghuni rumah kos itu sekitar 4 bulan yang lalu.

Kendati demikian, Khusyairi mengaku belum mendapatkan laporan atas keberadaan kedua penghuni tersebut.

“Tidak tahu apakah itu pasangan suami-isteri, belum ada laporan ke saya. Menurut informasi ada orang lain masuk ke rumah kos, informasi dari warga menderita luka karena senjata tajam,” pungkasnya.

(tribunmadura.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved