Politisi Gerindra Ahmad Dhani Terbukti Langgar Kode Etik dalam Dua Kasus, MKD DPR RI Jatuhkan Sanksi

MKD DPR RI menjatuhkan sanksi teguran secara lisan kepada politisi Gerindra Ahmad Dhani. Ia diminta menyampaikan permohonan maaf ke pihak pengadu.

Kompas.com
LANGGAR KODE ETIK - MKD DPR RI memberikan sanksi ringan berupa teguran lisan untuk anggota DPR RI asal Partai Gerindra Ahmad Dhani. Putusan tersebut diumumkan dalam sidang yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (7/5/2025). 

TRIBUNMADURA.COM - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menjatuhkan sanksi ringan berupa teguran secara lisan kepada anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Ahmad Dhani.

Sanksi ini diputuskan setelah MKD menilai Ahmad Dhani yang juga seorang musisi ini terbukti melanggar kode etik dewan dalam dua kasus yang berbeda.

Putusan tersebut diumumkan dalam sidang yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (7/5/2025), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

“Berdasarkan pertimbangan hukum dan etika MKD memutuskan bahwa teradu yang terhormat: Ahmad Dhani dengan nomor anggota A119 dari fraksi Partai Gerindra, telah terbukti melanggar kode etik DPR RI dan diberikan sanksi ringan,” kata Ketua MKD DPR, Nazaruddin Dek Gam.

Selain teguran lisan, MKD juga menetapkan kewajiban bagi Ahmad Dhani untuk menyampaikan permohonan maaf kepada pihak pengadu dalam jangka waktu paling lambat tujuh hari setelah keputusan dibacakan.

“Menyatakan teradu melakukan pelanggaran kode etik anggota DPR RI. Menghukum teradu dengan teguran lisan disertai kewajiban teradu meminta maaf kepada pengadu paling lama 7 hari sejak keputusan ini,” tegasnya.

Baca juga: Ahmad Dhani Blak-blakan Ingin Tambah Anak di Usia 52 Tahun, Suami Mulan Jameela: Enak Loh

Sebelumnya, pada Selasa (6/5), MKD telah memeriksa keterangan dari dua pihak pelapor, yaitu Joko Priyoski dan Rayen Pono.

Joko Priyoski melaporkan Ahmad Dhani terkait pernyataannya soal naturalisasi pemain sepak bola dalam rapat dengan PSSI yang dianggap mengandung unsur seksis.

Namun, saat sidang berlangsung, Ahmad Dhani menyatakan bahwa ucapannya tersebut bukan merupakan sebuah kesalahan.

Sementara itu, dalam laporan yang diajukan Rayen Pono, Ahmad Dhani mengakui telah melakukan kesalahan yang disebabkan oleh keseleo lidah (slip of the tongue).

Ahmad Dhani Berkukuh Tak Salah

Ahmad Dhani tetap bersikeras bahwa dirinya tidak melakukan pelanggaran terkait pernyataannya tentang naturalisasi pemain sepak bola.

Ia mengajukan usulan agar PSSI dapat menaturalisasi mantan pemain sepak bola yang berusia lebih dari 40 tahun, termasuk yang berstatus duda, untuk kemudian dijodohkan dengan perempuan Indonesia.

Dalam pembelaannya di sidang MKD, Rabu (7/5/2025), Dhani menegaskan bahwa dirinya tidak melihat ada kesalahan dalam pernyataannya.

"Tentunya kita sebagai anggota Parlemen semuanya ada di sana, dan saya melihat pernyataan saya itu tidak ada salahnya yang mulia," ungkap Dhani dalam pembelaannya.

 "Karena saya meyakini untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia itu memang harus ada namanya natural development, seperti yang saya bilang di rapat sidang bersama Pak Erick Thohir itu, Pak," sambungnya.

Menurut Dhani, pernyataannya itu juga tidak menyinggung norma agama maupun norma Pancasila.

Baca juga: Nasihat Ahmad Dhani Jelang Pernikahan Al Ghazali, Singgung Masa Lalu dengan Maia Esianty: Kan Gagal

"Saya tidak menyuruh untuk menyarankan untuk kumpul kebo. Saya menyarankan untuk dijodohkan dan mohon arahan yang mulia kalau memang pernyataan saya bertentangan dengan Pancasila dan agama," tuturnya. 

Ia mau mengakui dan mengoreksi pernyataannya jika dinilai melanggar norma agama maupun Pancasila.

Ahmad Dhani meyakini bahwa pernyataannya tidak melanggar norma agama karena sejauh ini tidak pernah ada protes yang muncul dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Saya akan mengkoreksi pernyataan saya saat ini juga, Yang Mulia, seandainya pernyataan saya bertentangan dengan norma-norma Pancasila, maupun norma-norma agama," ujarnya.

Usulan Soal Pemain Naturalisasi

Sebelumnya diberitakan, Ahmad Dhani pernah menyampaikan sejumlah usulan kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, terkait skema naturalisasi pemain sepak bola.

Namun, gagasan tersebut menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk Komnas Perempuan.

Salah satu usulan yang menjadi sorotan adalah kriteria fisik bagi pemain yang akan dinaturalisasi.

Menurut Dhani, sebaiknya pemain yang dinaturalisasi memiliki penampilan fisik yang lebih menyerupai orang Indonesia.

Baca juga: Ahmad Dhani Bocorkan Tanggal Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise: Dia Mau Dewa 19 Manggung

"Tapi, usul saya kurangilah pemain yang bule, dalam tanda kutip yang rasnya rambut pirang, mata biru, karena kalau menurut saya untuk Indonesia kurang enak dilihat. Kalau bisa dicari yang mungkin yang rasnya mirip-mirip dengan kita. Entah itu dari Korea, Afrika, yang mirip-mirip dengan kita," kata Ahmad Dhani dalam rapat yang digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (5/3/2025).

Selain itu, Dhani juga mengusulkan agar PSSI bisa menaturalisasi mantan pemain sepak bola berusia di atas 40 tahun, termasuk yang berstatus duda, dan kemudian menikahkannya dengan perempuan Indonesia.

"Lalu, naturalisasi tidak harus pemain. Bisa juga, misalnya pemain bola hebat di atas usia 40, kita naturalisasi lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Nah, anaknya itu yang harapkan jadi pemain sepak bola yang bagus juga. Ini pemikirannya memang agak out of the box, Pak Erick. Tapi bisa dianggarkan 2026 programnya,” ujar Dhani.

“Jadi, pemain bola di atas 40 tahun yang mau dinaturalisasi dan mungkin yang duda, kita carikan jodoh di Indonesia, Pak. Kita cari yang laki-laki saja, apalagi kalau muslim bisa 4 istrinya," tuturnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved