Berita Tuban

Terjaring Razia, Pria di Tuban Muntab dan Ancam Bakar Motor Kesayangan Agar Tak Disita

Seorang bapak-bapak di Kabupaten Tuban mengamuk saat terjaring razia oleh petugas Satlantas Polres Tuban, Minggu (18/5/2025).

Editor: Januar
TribunMadura.com/ Muhammad Nurkholis
Razia - Karsan (bertopi), tampak memprotes saat ditindak oleh petugas Satlantas Polres Tuban dalam razia kendaraan bermotor di perempatan Bangjo Tuban pada, Sabtu (17/5/2025)." 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Seorang bapak-bapak di Kabupaten Tuban mengamuk saat terjaring razia oleh petugas Satlantas Polres Tuban, Minggu (18/5/2025).

Bapak-bapak tersebut terjaring razia di Perempatan Banjo yang terletak di Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan/Kabupaten Tuban pada Sabtu (17/5/2025) malam.

Saat itu ia yang berjalan dari utara Jalan Diponegoro Tuban, dihentikan oleh petugas, karena tidak menggunakan helm.

Saat petugas menghentikannya, ia ditanya apakah membawa surat kendaraan dan izin mengemudi.

Ternyata pria tersebut tidak bisa membuktikan surat-surat kendaraan Suzuki Shogun berwarna biru yang ia kendarai, selain itu, ia juga tidak membawa surat ijin mengemudi.

Karena pelanggaran tersebut, petugas Satlantas Polres Tuban kemudian berencana membawa kendaraan tersebut ke Polres Tuban untuk barang bukti.

Namun karena menolak, pria ini kemudian mengamuk dan mengancam membakar kendaraannya jika motornya dibawa oleh petugas.

Ia beralasan motor tersebut adalah motor satu-satunya yang ia miliki, untuk bekerja mengantarkan galon. Selain itu, ia beralasan jika motornya di bawa petugas, ia tidak bisa pulang ke rumah.

Namun, karena pria tersebut tidak bisa menunjukkan surat-surat, maka petugas tetap membawa kendaraan tersebut.

Setelah diberi pengertian, akhirnya pria tersebut menerima dan meminta untuk diantarkan pulang di rumahnya, yang terletak di Kelurahan Sidorejo, Kecamatan/Kabupaten Tuban.

Ia berjanji akan menunjukkan surat-surat kendaraan yang tertinggal berada di rumahnya.

“Ini motor saya satu-satunya buat bekerja, jika di bawa saya tidak bisa bekerja,” ujar Karsan.

Bapak-bapak yang bekerja sebagai pengantar galon ini juga mengatakan, jika ancaman membakar motor tersebut, spontan ia ucapkan karena dalam kondisi kesal.

“Tadi spontan karena kesal,” imbuhnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved