Berita Terkini Sumenep

Tipu 60 Jemaah Umrah hingga Rp 2,1 Miliar, Pemilik Travel PT Annuqa Sumenep Diringkus Polisi

Polres Sumenep berhasil mengungkap kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang jemaah umrah yang melibatkan biro travel umroh "PT Annuqa Sumenep".

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Humas Polres Sumenep
BERI KETERANGAN - Kapolres Sumenep AKBP Rivanda (kiri) saat memberikan keterangan terkait kasus penipuan 60 jemah umroh yang melibatkan KH Ahmad Muhajir sebagai pemilik PT Annuqa Sumenep diringkus. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Polres Sumenep berhasil mengungkap kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang jemaah umrah yang melibatkan biro travel umroh "PT Annuqa Sumenep".

Ahmad Muhajjir, selaku pemilik dan pengelola Biro Travel Umroh PT Annuqa Sumenep akhirnya diringkus polisi dengan dugaan penipuan dana jemaah umroh.

Jumlah total hasil dari penipuannya, yakni sebesar Rp 2,1 milyar dari 60 jemaah yang menjadi korban.

"Tersangka AMB (Ahmad Muhajjir) kini telah ditahan setelah diduga menipu 60 calon jemaah umrah Masjid Al-Falah dengan total kerugian mencapai Rp2,1 milyar," ungkap Kapolres Sumenep AKBP Rivanda melalui keterangan tertulisnya pada Kamis (29/5/2025).

AKBP Rivanda menyatakan, bahwa Ahmad Muhajjir yang saat ini berstatus tersangka awalnya diduga berpura-pura sebagai penyelenggara travel perjalanan ibadah umrah yang resmi.

Kemudian, tersangka menawarkan paket umrah selama 16 hari pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan 2023 dengan biaya Rp 30 juta per orang.

"Padahal, tersangka ini tidak memiliki izin resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia untuk memberangkatkan jemaah," ungkapnya.

Kejadian ini bermula sejak Agustus 2022 lalu, ketika sejumlah warga Pamekasan termasuk pelapor melakukan konsultasi ke PT Annuqa Sumenep.

Setelah mengetahui, bahwa biro ini pernah memberangkatkan jemaah umroh pada tahun 2019 lalu.

Bahkan, para jemaah (pelapor) bertemu langsung dengan tersangka Ahmad Muhajir dan tertarik dengan penawaran umrah tersebut.

Tak lama kemudian, saat itu Ahmad Muhajir datang ke Masjid Al-Falah untuk melakukan sosialisasi kepada jemaah.

"Sejak itu, jumlah pendaftar terus bertambah hingga mencapai 60 orang. Para calon jemaah menyetorkan dana secara bertahap, baik uang muka, pelunasan maupun tambahan biaya Rp 7,5 juta per orang yang diminta mendekati jadwal keberangkatan," katanya.

Namun, ketika hari keberangkatan tiba pada 4 April 2023 lalu perjalanan tersebut dibatalkan secara mendadak pada dini hari dengan alasan pelunasan tiket belum dilakukan.

Keesokan harinya lanjut AKBP Rivanda, digelar pertemuan di rumah salah satu jemaah di mana Ahmad Muhajir membawa seseorang bernama Sabar untuk menenangkan jemaah dan menawarkan dua pilihan: berangkat atau refund.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved