Berita Terkini Tulungagung

Perahu Nelayan Asal Lombok Pecah Dihantam Ombak di Tulungagung, 1 Meninggal, 4 Terdampar

Sebuah perahu nelayan pecah dihantam ombak besar di laut selatan wilayah Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Kamis (19/6/2025) dini hari.

Penulis: David Yohanes | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
DIEVAKUASI DI PANTAI - Jenazah Syamsul, nelayan asal Lombok Tengah NTB dievakuasi dari Pantai Molang, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (19/6/2025) dini hari. Sebelumnya korban dan kawan-kawan mencari lobster di perairan Pucanglaban Tulungagung, lalu perahunya dihantam ombak besar hingga pecah. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah perahu nelayan pecah dihantam ombak besar di laut selatan wilayah Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Kamis (19/6/2025) dini hari.

Dalam kejadian ini salah satu nelayan yang ada di perahu, Syamsul asal Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat meninggal dunia.

Sementara empat nelayan lain bisa selamat dan terdampar di Pantai Molang Kecamatan Pucanglaban.

Menurut salah satu nelayan yang selamat Bine, ada lima nelayan yang berangkat dari Pantai Cengkrong Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

"Kami berlima semua dari Lombok. Bekerja pada bos di Pantai Cengkrong Trenggalek," ucap Bine, Kamis siang.

Bine dan kawan-kawan menuju perairan Pucanglaban Tulungagung untuk mencari lobster.

Setelah mencapai titik yang dituju, Bine bertugas menyelam untuk mencari lobster di bawah air.

Proses penyelamatan ini menggunakan alat kompresor untuk mengalirkan udara, sebagai alat bantu pernafasan.

"Teman-teman masih menunggu di atas, sementara saya menyelam."

"Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi," tambahnya.

Saat sedang menyelam itu tiba-tiba suplai udara dari kompresor mati.

Karena hampir kehabisan nafas, Bine naik ke permukaan.

Sesampai di permukaan, Bine tidak menemukan perahu dan teman-temannya.

"Saat itu saya lihat ke sekeliling pakai senter."

"Ternyata perahunya sudah pecah, teman-teman menepi ke pantai," tuturnya.

Sementara Mastur, bertugas mengendalikan kemudi perahu.

Mastur berusaha menyetabilkan kemudi karena ada yang sedang menyelam.

Dalam kegelapan malam, lamat-lamat Mastur sempat melihat ombak besar datang dari arah depan perahu.

"Saat itu saya gas perahu berusaha menghindari ombak itu, tapi perahu terbanting dan pecah," kisahnya.

Semua awak kapal berusaha berenang ke pantai, namun Syamsul tidak bisa berenang.

Dia gagal mencapai daratan, dan tewas tenggelam.

Jenazah Syamsul berhasil dievakuasi ke Pantai Molang Kecamatan Pucanglaban.

Personel Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung sempat melakukan identifikasi jenazah Syamsul.

Selanjutnya jenazah dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved