Berita Viral

Pantas Wali Kota Solo Tempel Kertas No Jastip di Depan Kantor, Gerah Banyak Ortu Datang ‘Titip Anak’

Respati Ardi mengaku gerah atas banyaknya orang tua yang datang ke kantor untuk menitipkan anak-anaknya.

Editor: Mardianita Olga
Instagram.com/respatiardi dan Kompas.com/Labib Zamani
PENERIMAAN SISWA BARU - Wali Kota Solo, Respati Ardi, menempelkan kertas bertuliskan 'no jastip' di depan kantornya di Kompleks Balai Kota Surakarta, Kamis (26/6/2025). Hal tersebut berkaitan dengan penerimaan siswa baru yang tengah berlangsung. 

TRIBUNMADURA.COM - Sebagai Wali Kota Solo, Respati Ardi tentu mendapati berbagai rintangan selama memerintah.

Salah satunya, banyak orang yang memanfaatkan jabatan tingginya untuk kepentingan sendiri.

Memasuki masa penerimaan siswa baru, hal tersebut menimpa Respati Ardi.

Dia bahkan gerah dan kesal sendiri sampai-sampai menempel kertas bertulisan ‘no jastip’ di depan kantornya di Kompleks Balai Kota Surakarta, Kamis (26/6/2025).

Ternyata hal itu dia lakukan dengan satu alasan.

Sebagai informasi, jastip sendiri adalah jasa titipan.

Dalam konteks yang dihadapi Respati Ardi, banyak orang tua yang ingin menitipkan anak-anaknya agar bisa mengenyam pendidikan di sekolah favorit.

Mereka berdatangan ke kantornya untuk meminta hal tersebut.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

"Jadi banyak (warga) yang datang ke kantor menitipkan anaknya ke SMP favorit dan lain-lain," kata Respati Ardi, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (27/6/2025).

Respati menegaskan bahwa Pemkot Surakarta berkomitmen menjadikan seluruh SMP di kota tersebut sebagai sekolah unggulan, demi pemerataan kualitas pendidikan.

"Kami pastikan, berkomitmen dengan Dinas Pendidikan bahwa kualitas pendidikan, guru-guru, dan kepala sekolah rata ke seluruh SMP."

"Jadi semua SMP di Kota Surakarta favorit untuk pemerataan pendidikan," ungkapnya.

Menurut Respati Ardi, warga yang mencoba menitipkan anaknya ke SMP favorit tergolong banyak, bahkan mencapai puluhan orang. 

Mereka datang dari berbagai latar belakang ekonomi.

Baca juga: Kepsek Bingung 5 Tahun Bangunan SD Rusak Lambat Ditanggapi, Siswa Belajar dengan Was-Was, Kini Roboh

"Yang menitipkan ada puluhan."

"Mereka bilang mohon titip, mohon titip."

"Alasan menitipkan karena ingin SMP favorit," kata dia.

Dia menjelaskan, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMP di Kota Surakarta sudah memiliki desk atau sistem resmi yang mengatur mekanismenya.

Dia mengingatkan bahwa tindakan titip-menitip tidak dibenarkan, sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah.

"Sesuai arahan, no jastip," tegas Respati Ardi.

Sosok Respati Ardi

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari akun Facebook dan LinkedIn pribadi Respati, pria ini lulus dari SMA Negeri 1 Surakarta pada 2006.

Di tahun yang sama, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Sebelas Maret (UNS) jurusan Hukum dan lulus pada 2011.

Tidak berhenti sampai di situ, Respati kembali melanjutkan ke jenjang pascasarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2012.

Ia mengambil jurusan Notariat dan lulus dua tahun kemudian, tepatnya pada 2014.

Menjabat Ketua Hipmi Solo Sejak 2023, Respati Ardi terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo untuk periode 2023-2026.

Dia berhasil mengalahkan Rosanto Adi dan Astrid Widayani dalam pemilihan di Muscab Hipmi IX di Sunan Hotel Solo.

Dia memenangkan pemilihan dengan meraih 78 suara, mengungguli Rosanto Adi yang mendapat 29 suara dan Astrid Widayani yang memperoleh 20 suara.

Baca juga: Respon Sekolah di Surabaya soal Putusan MK yang Gratiskan SD dan SMP: Bukan untuk Semua Siswa

Pada acara Muscab Hipmi IX yang diselenggarakan pada 4 Februari 2023 tersebut, Gibran Rakabuming Raka yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan dan Kapolresta Solo, Kombes Iwan Saktiadi pun turut hadir.

Saat itu, Gibran meminta Hipmi Solo untuk mendukung 16 program prioritas pembangunan Kota Solo, sementara Respati Ardi menyatakan siap bekerja sama dengan Pemkot Solo dan akan segera melakukan konsolidasi dengan para pesaingnya.

Di sisi lain, inilah kasus jasa titipan yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Nasib seorang dokter di Palembang, Sumatera Selatan yang tertipu jastip tiket konser Coldplay hingga alami kerugian belasan juta Rupiah.

Diketahui dokter tersebut hendak membeli dua tiket konser Coldplay melalui akun Instagram jastip (Jasa Titip).

Namun tiket yang diharapkan tak datang, malah sang dokter merasa tertipu dengan akun Instagram tersebut.

Korban mengalami kerugian Rp 12,5 juta.

Kronologi Dokter Nicho Saputra Nugraha tertipu jastip tiket konser Coldplay itu dibeberkan kuasa hukum korban, Febi Irianto.

Ia menjelaskan, Nicho awalnya berniat membeli tiket Coldplay yang akan digelar pada November 2023 mendatang di stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Kemudian manajer Nicho, Nina diminta untuk mencari tiket konser Coldplay itu dengan cara melalui akun jastip di Instagram.

Baca juga: Marshel Widianto Kesal Kelakuan Calo Getok Harga Tiket Coldplay Selangit: Biar Kena Azab Sinetron

Harga tiket konser Coldplay yang akan digelar di Jakarta - Seorang dokter tertipu akun jastip tiket Coldplay di Instagram
Harga tiket konser Coldplay yang akan digelar di Jakarta - Seorang dokter tertipu akun jastip tiket Coldplay di Instagram (Instagram)

Nina menemukan akun Instagram jastip @tixconcert.id yang menjual tiket dengan harga Rp 6.250.000.

"Jadi klien saya yang merupakan managernya ini lantas mencari akun jastip nonton konser tersebut dan menemukan akun Instagram ini," ujar kuasa hukum Nina, Febi Irianto dikutip dari Sripoku.com, Sabtu (20/05/2023).

Setelah dicek, tampilan akun Instagram pelaku cukup meyakinkan lantaran banyak menampilkan testimoni pelanggan mereka.

"Jadi karena pas lihat akun Instagram itu meyakinkan, rapi dan juga ada testimoni di feed dan sorotan lantas klien kami ini percaya yang melanjutkan komunikasi melalui WhatsApp," ujarnya.

Iklan untuk Anda: Warga Jawa Timur Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib Membaca Ini!
Advertisement by
 
Nina pun menghubungi pemilik akun lewat nomor WhatsApp yang tercantum dan segera melakukan transaksi.

“Klien kami tidak curiga karena banyak testimoni positif di akun tersebut. Sehingga, pembayaran dilakukan sebanyak tiga kali untuk dua tiket dengan harga Rp 12,5 juta,” kata Febi, saat memberikan keterangan pers, Sabtu (20/5/2023).

Setelah uang dikirimkan, tiket yang dijanjikan tak dikirimkan.

Nina pun kemudian menghubungi nomor yang tertera namun tak kunjung aktif.

“Akun instagram itu sempat mengubah nama menjadi @tiketkuiniyahh, setelah kami cari lagi akunnya sudah tidak ada di Instagram,” ujarnya.

Pihak Nicho sudah melaporkan kasus tersebut ke Polda Sumatera Selatan.

Ia berharap polisi dapat segera menangkap pelaku agar tak banyak korban lainnya.

“Bukti transfer dan chat WA sudah kami serahkan ke penyidik untuk dilakukan tindak lanjut,” jelasnya.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved