Berita Viral
Kakek Jalan 285 Km Protes Uang Pensiun ke Prabowo, Pensiunan BUMN tapi Terima Rp50 Ribu Per Bulan
Puluhan pensiunan yang melakukan aksi damai ini rata-rata berusia 56 hingga 78 tahun.
TRIBUNMADURA.COM - Aksi damai menuntut kenaikan uang pensiun dilakukan oleh puluhan pensiunan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jawa Tengah.
Mereka yang mayoritas telah menginjak usia senja akan berjalan kaki dari Jawa Tengah ke Jakarta demi menemui Presiden Prabowo Subianto.
Lewat aksi itu, para pensiunan berharap mendapat uang pensiun layak.
Bagaimana tidak? Beberapa di antara mereka hanya menerima uang pensiun Rp50 ribu per bulan.
Padahal mantan karyawan BUMN itu sudah puluhan tahun mengabdi ke negara.
Rencananya, mereka akan berjalan dari rumah besaran bekas Pabrik Gula (PG) Jatibarang, Kabupaten Brebes, Minggu (29/6/2025).
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Baca juga: Banyak yang Pensiun, Ada 52 Jabatan Kosong di Lingkup Pemkab Sampang
Para demonstran berusia 56 hingga 75 tahun ini merupakan purnakarya dari 10 pabrik gula di Jawa Tengah milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX yang sudah tak lagi beroperasi.
Mereka tergabung dalam Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN).
Ketua Harian DPD FKPPN Jawa Tengah, Rokhim, mengatakan tujuan jalan kaki ke Jakarta adalah menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara.
Selain menuntut gaji pensiunan yang layak, mereka juga menuntut hak-hak purnakarya yang belum dibayar lunas.
Tuntutan lain adalah agar Dana Pensiun Perkebunan diaudit.
"Jumlah yang kami berangkatkan dari Jatibarang 60 orang dengan usia antara 56 sampai 78 tahun. Meski usia sudah kepala enam, semangat juang kami tanpa menyerah," kata Rokhim di rumah besaran bekas PG Jatibarang Brebes, Minggu (29/6/2025).
Baca juga: 8 Tahun Jadi Dokter Gadungan, Elwizan Nyaris Buat Kiper Timnas Pensiun Dini, Cedera Disuruh Latihan

Rokhim menyebut setidaknya ada tiga poin utama yang akan disampaikan kepada Presiden Prabowo.
Pertama, meminta gaji pensiun golongan IA yang semula Rp 150.000 untuk dinaikkan menjadi Rp 1.500.000 per bulan.
Adapun untuk golongan IB ke atas, disesuaikan dengan skala kelipatan golongan dan masa kerjanya yang berlaku per 1 Januari 2025.
"Kami mohon Bapak Presiden bisa menemui kami. Rakyat ingin bertemu. Sekali lagi, mohon kabulkan usulan kami. Karena keputusan Presiden tentang usulan kami ini sangat dinanti oleh keluarga kami," ujar Rokhim dikutip dari Kompas.com.
Rokhim berharap agar hak-hak purnakarya yang belum dibayar lunas segera dilunasi, antara lain uang penghargaan masa kerja, medali emas masa kerja, uang cuti, dan pengosongan rumah.
Diungkapkan Rokhim, saat ini banyak purnakarya PTPN IX yang menerima gaji pensiun yang tidak manusiawi.
Contohnya, ada yang hanya menerima gaji pensiun Rp 50.000 per bulan.
Padahal, mereka merupakan pensiunan BUMN yang telah lama mengabdi untuk negara.
"Kami sudah berulang kali berkomunikasi, termasuk audiensi dengan DPR. Namun, sampai sekarang tidak ada realisasinya sehingga kami putuskan aksi damai ini," kata Rokhim.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Hampir Pensiun Dini Akibat Bullying, Kisah Masa Lalu yang Pahit Diredam Keluarga
Rokhim menyebut aksi jalan kaki itu dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
Nantinya, sebelum menemui Presiden, rombongan FKPPN Jateng akan bergabung dengan FKPPN wilayah lain di Bandung.
Setelah itu, mereka akan bergerak bersama ke Jakarta menemui Presiden Prabowo dengan jarak sekitar 285 kilometer.
Aksi jalan kaki ke Jakarta para lansia ini diperkirakan memakan waktu 12 hari.
Mereka akan bergabung dengan para pensiunan dari seluruh Indonesia.
Sementara itu, pensiunan guru di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, hidup tak layak di sebuah gubuk kumuh.
Perempuan berusia 75 tahun itu merupakan pensiunan guru Sekolah Dasar (SD) sejak awal tahun 2004, namun malah tinggal digubuk beratapkan terpal dan berdinding kayu yang di lapisi karung.
Baca juga: Pensiunan ASN di Malang Ditemukan Tewas di Rumahnya, Tetangga Curiga Pintu Terbuka
Malangnya, saat hujan mengguyur pada malam hari, Nenek Supradani harus bangun dari tidurnya dan memilih duduk di teras karena atap rumah bocor.
"Kalau hujan, di area kamar bocor, tidak bisa ditempati terpaksa saya duduk di luar, teras rumah," kata Supradani, Selasa (6/8/2024).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, nenek yang akrab disapa Danik itu hanya mengumpulkan barang rongsokan dan dijual.
Terkadang orang dermawan membantu memberi makanan.
Namun siapa sangka, rumah kuno yang kini sudah tidak layak huni tersebut ternyata dulunya adalah tempat lahir Pahlawan Nasional, Halim Perdanakusuma pada 18 November 1922.

Baca juga: Pensiunan PNS Ditemukan Meregang Nyawa di Sungai, Terpeleset saat Asyik Mandi di Air Hangat
Meski kuno, beberapa interior rumah jaman dulu seperti ukiran masih terpasang dan masih bagus.
"Ini dulunya rumah Pahlawan Halim Perdanakusuma dan saya masih cicitnya beliau, ibu saya masih ada aliran darah dari Sumenep," terangnya.
Sebelumnya, Nenek Supradani mengaku pernah berbincang dengan saudaranya yang ada di Kabupaten Sumenep dan dikasih foto sekaligus riwayat gubuk yang kini dia tempati.
"Beliau (Halim Perdanakusuma) bukan hanya pernah tinggal disini tapi beliau lahir di tempat ini," terangnya.
Sementara, Lurah Banyuanyar, Sampang, Mohhammad Ajir membenarkan bahwa Nenek Supradani sudah lama tinggal di rumah bersejarah itu.
"Ceritanya memang ibu itu masih keluarga Halim Perdana Kusuma, beliau lahir dan besar di rumah itu," katanya.
"Sayangnya rumah tersebut tidak dirawat, pemerintah tidak bisa intervensi karena milik pribadi," tambahnya.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.
pensiunan BUMN
uang pensiun
jalan kaki dari Jawa Tengah ke Jakarta
Prabowo Subianto
Jawa Tengah
berita viral
TribunMadura.com
Tribun Madura
2 Bulan Baru Dilantik Prada Lucky Tewas Dianiaya, Ibunda: Saya Mau Keadilan, Anak Saya Mati Sia-Sia |
![]() |
---|
Bergetar Suara Ayah Tahu Jenazah Prada Lucky Tak Bisa Diautopsi Usai Dianiaya Senior, 2 RS Menolak |
![]() |
---|
Ismanto Kaget Tetiba Petugas Pajak Datang Tagih Rp2,8 Miliar: Saya Cuma Buruh Jahit Lepas |
![]() |
---|
Pantas Warga Riau Ngeluh BBM Subsidi Langka, 3 Karyawan SPBU Sekongkol Timbun Nyaris 2.000 Liter |
![]() |
---|
Hukuman Berat ASN Calo Honorer dan PPPK, Wali Kota Tegaskan Tak Ada Ampun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.