BPJS Kesehatan Pamekasan Terapkan Sistem Gotong Royong Iuran Peserta JKN, Perluas Layanan Keliling
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terus berjalan sampai saat ini karena prinsip gotong royong
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiq Rochman
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terus berjalan sampai saat ini karena prinsip gotong royong yang menjadi penopang utama.
Melalui prinsip ini, seluruh peserta JKN saling membantu satu sama lain dalam menjamin biaya layanan kesehatan.
Konsep ini menggambarkan nilai sosial yang kuat ditengah masyarakat Indonesia.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan, Nuzuludin Hasan, menjelaskan bahwa Program JKN adalah sistem perlindungan sosial yang bergantung pada partisipasi seluruh lapisan masyarakat.
Masyarakat yang aktif membayar iuran menjadi kunci penting agar program JKN dapat terus memberikan manfaat secara berkelanjutan.
“Program JKN ini berjalan karena terdapat gotong royong. Saat seseorang yang sehat dan tetap membayar iuran, secara tidak langsung ia sedang membantu peserta lain yang sedang membutuhkan layanan kesehatan,” kata Nuzul saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (18/7/2025).
Menurut Nuzul penting bagi peserta untuk tetap aktif dan disiplin dalam membayar iuran, karena hal tersebut akan berdampak langsung pada keberlangsungan pelayanan kesehatan seluruh masyarakat.
Kata dia, kepatuhan peserta bukan hanya urusan administrasi tapi juga bagian dari tanggung jawab sosial sebagai sesame warga negara Indonesia.
“Kami sering sampaikan kepada peserta bahwa membayar iuran tepat waktu adalah bentuk kontribusi nyata dalam sistem JKN."
"Jika peserta tidak patuh atau banyak yang menunggak iuran, tentu beban gotong royong akan terasa berat dan dapat mengganggu kestabilan program JKN,” ujar Nuzul.
Tidak hanya mengandalkan partisipasi peserta, BPJS Kesehatan tentu juga harus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan Pendidikan.
Kolaborasi ini harus dilakukan untuk memperkuat pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya jaminan kesehatan.
“Stakeholder mempunyai peran besar dalam memperluas jangkauan edukasi."
"Dengan adanya siinergi lintas sektor, pesan-pesan positif terkait program JKN akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat,” jelasnya.
Pria Cekcok dengan Kurir Usai Istrinya Difoto, Pak RW Jadi Korban Dilarikan ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Son Heung-Min Moncer Bersama LAFC di MLS, Sudah Cetak 5 Gol dalam 6 Laga |
![]() |
---|
Porsi Mini MBG Disorot, Berisi Secuil Telur Kukus dan Sedikit Sayuran |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 255 256 Kurikulum Merdeka: Worksheet 4.26, 4.27 |
![]() |
---|
Keluarga Merana Gadis Sukabumi Disekap di China: Ibu Sakit-sakitan, Tak Mampu Bayar Tebusan 200 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.