Berita Terkini Bangkalan

Misteri Kematian Pria di Bangkalan, Polisi Ungkap Fakta Terbaru

Pria berinisial AR (46) asal Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, yang ditemukan tewas pada Sabtu (15/11/2025) sore, dipastikan polisi meninggal

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
MENINGGAL DUNIA - Pria berinisial AR (46), warga Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar mengakhiri hidupnya pada Sabtu (15/11/2025) sore. Hasil identifikasi terhadap tubuh korban yang dilakukan tim Inafis Satreskrim Polres Bangkalan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. 
Ringkasan Berita:
  • Korban AR (46) asal Desa Ketetang, Kwanyar, ditemukan tewas tanpa tanda kekerasan. Polisi memastikan tidak ada intervensi pihak lain
  • Putri korban pertama kali menemukan ayahnya tergantung di tangga rumah. Upaya pertolongan dari keluarga dan tetangga tidak berhasil, lalu dilaporkan ke pihak berwajib
  • Keluarga menolak visum maupun otopsi, meyakini kematian korban sebagai takdir Allah SWT, dan membuat surat pernyataan resmi

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Pria berinisial AR (46) asal Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, yang ditemukan tewas pada Sabtu (15/11/2025) sore, dipastikan oleh pihak kepolisian meninggal dunia tanpa adanya intervensi pihak lain.

Hasil identifikasi tim Inafis Satreskrim Polres Bangkalan menunjukkan tubuh korban bersih dari tanda-tanda kekerasan, seperti diungkapkan Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama.

“Korban mengakhiri hidupnya, diperkuat dengan ditemukannya cairan sperma, juga kondisi tubuh korban mengalami lebam mayat dan gigi menggigit,” ungkap Agung, Senin (17/11/2025).

Baca juga: Jasad Pria di Irigasi Lamongan Dipastikan Korban Kekerasan, Polisi Selidiki Pelaku

Penyebab Kematian masih Misteri

Penyebab korban AR hingga mengakhiri hidupnya masih menuai misteri.

Bahkan beredar potongan screenshot dari status WhatsApp dengan kalimat, ‘Adoo (Aduh) kwn (kawan) arapah (kenapa) kakeh (kamu) kwn, smg (semoga) Husnul Khotimah’.

Pada sebuah foto yang beredar, tampak bekas jeratan pada leher korban.

Agung menjelaskan, peristiwa bunuh diri itu awalnya diketahui putrinya yang mendapati tubuh ayahnya tergantung di tangga rumah.

Hal itu kemudian diinformasikan putrinya kepada ibu dan tetangganya.

“Bersama isterinya, sejumlah tetangga berupaya memberikan pertolongan namun korban sudah meninggal dunia dan melapor ke pihak berwajib,” ujar Agung.

Ia menambahkan, pihak keluarga korban tidak berkenan untuk dilakukan visum maupun otopsi karena keluarga korban sudah yakin peristiwa tersebut terjadi karena takdir Allah SWT dan bersedia membuat surat pernyataan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved