Berita Sumenep

Sudah Resmi Berdiri, Koperasi Merah Putih di Sumenep Malah Bingung Modal, Terancam Tutup?

Meskipun sudah resmi dibentuk pada 14 juli 2024, sebanyak 334 koperasi merah putih di Kabupaten Sumenep masih kebingungan

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Istimewa
ILUSTRASI untuk artikel koperasi merah putih di Sumenep 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Meskipun sudah resmi dibentuk pada 14 juli 2024, sebanyak 334 koperasi merah putih di Kabupaten Sumenep masih kebingungan menjalankan. Sebab, hingga saat ini belum memiliki modal untuk memulai aktivitas usahanya

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Sumenep, Moh Ramli menyampaikan bahwa pengelolaan koperasi tidak harus bergantung pada bantuan dan pinjaman.

Namun, agar koperasi merah putih itu berjalan harus bisa mandiri dalam urusan permodalan untuk menjalankan koperasinya.

Bahkan lanjutnya, untuk menjalankan koperasi itu tidak harus menunggu kucuran dana bantuan atau pinjaman.

"Pola pikir seperti itu sudah harus diubah," papar Moh Ramli pada Selasa (12/8/2025).

Untuk menjalankan program pemerinah pusat itu kata Moh Ramli, koperasi bisa memanfaatkan sumber dana internal. Salah satunya, seperti simpanan pokok, simpanan wajib dan dana sah lainnya dari anggota.

"Jadi, bisa dengan modal sendiri melalui simpanan pokok, simpanan wajib dan sumber-sumber lain yang sah dari anggotanya. Jangan menunggu kucuran dana, apalagi dana itu pinjaman," pintanya.

Selain itu, pihaknya memgakui bahwa untuk memberikan pembinaan dan sosialisasi tentang permodalan dan pengelolaan koperasi merah putih secara rutin melakukan pertemuan melalui daring dengan para pengurus koperasi merah putih.

"Kami bertemu lewat zoom, sudah tiga kali ini kami melakukan sosialiasi dan pembinaan secara daring," ucapnya.

"Kami memang berharap agar pengelolaan koperasi merah putih itu bisa dilakukan secara mandiri," harapnya.

Pembinaan dilakukan secara daring, karena hingga saat ini tidak ada anggaran dari APBD murni untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM koperasi.

"Kami masih mengusulkan anggaran pembinaan koperasi itu melalui APBD perubahan. Sementara tidak apa-apa kami menggunakan zoom. Yang penting kan tetap ada upaya pembinaan dan pendampingan pengelolaan koperasi merah putih," terangnya.

 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved