Berita Viral

Sandi Lemas Bayinya Tewas Usai Operasi, Terlanjur Bayar Rp8 Juta Buat Beli Alat Meski Pasien BPJS

Kondisi bayi Sandi makin memburuk usai menjalani operasi. Mereka juga terlanjur membayar jutaan rupiah untuk membeli alat operasi.

Editor: Mardianita Olga
Pixabay/trestletech
TEWAS USAI OPERASI - Bayi berusia 2 bulan di Lampung tewas usai menjalani operasi. Tak hanya itu, sebelum tindakan bedah itu, orang tua korban sempat diminta membayar Rp8 juta untuk membeli alat opersai yang tidak ditanggung BPJS. 

"Kami kontak nggak balas-balas, baru pas anak saya meninggal 19 Agustus 2025 kemarin itu dibalas WA (pesan WhatsApp) kami," jelasnya.

Menanggapi peristiwa ini, Direktur RSAM dr Imam Ghozali mengonfirmasi bahwa pihaknya bersama Komite Medik telah mencabut hak dokter Billy untuk menangani pasien BPJS.

"Jadi sudah melakukan rapat bersama dengan Komite Medik. Bahwa disimpulkan yang bersangkutan terhitung hari ini tidak bisa diberikan pasien BPJS sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan," kata dr Imam.

Kasus ini memicu perhatian publik dan menyoroti masalah dalam sistem pelayanan kesehatan, terutama terkait dengan pasien yang menggunakan layanan BPJS.

Investigasi lebih lanjut diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi keluarga pasien.

Sementara itu, pasangan suami dan istri Susanto dan Yulifitra juga kehilangan anaknya, Muhammad Alif Okto.

Anak berusia 12 tahun itu meninggal dunia dua jam setelah ditolak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam.

Bukan tanpa alasan. Pihak rumah sakit tak dapat mengobati Alif dengan kartu BPJS Kesehatan.

Alif yang dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) karena sesak napas lantas pulang.

Peristiwa nahas ini berawal pada Sabtu (14/6/2025) pukul 22.30 WIB.

Alif sempat mendapat perawatan tenaga kesehatan (nakes) lewat bantuan oksigen hingga pukul 02.30 WIB.

Baca juga: Daftar 14 Penyakit yang Masuk Program Skrinning Riwayat Kesehatan BPJS Kesehata, Khusus Peserta JKN

Namun karena kondisi Alif membaik, pihak rumah sakit menyuruh pulang dan merekomendasikan keluarga untuk membawa Alif ke spesialis anak.

Ketua RW 10 Kaveling Sei Lekop, Samsudin mengatakan, dari penjelasan keluarga, awalnya mereka membawa anaknya ke rumah sakit karena mengalami sesak napas.

Setelah sampai di rumah sakit pihak rumah sakit menangani dengan baik.

Namun karena kondisi anak tidak kritis, pihak rumah sakit menyebut pengobatannya tidak bisa menggunakan BPJS Kesehatan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved