Rumah Politik Jatim

Pembebasan Abu Bakar Baasyir Tuai ProKontra, Begini Sikap Mantan Pentolan JI & Adik Trio Bomber Bali

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abu Bakar Baasyir bersama Yusril Ihza Mahendra

Padahal, para pengikut Abu Bakar Baasyir, tidak begitu mudah untuk bisa menerima soal demokrasi di Indonesia. Mereka itu belum mengakui demokrasi Indonesia.

Bahkan diantara mereka, kata Ali Fauzi, banyak yang masih tidak mencoblos dan menggunakan hak pilihnya saat digelar pesta demokrasi lima tahunan.

Kampanye Politik Zaman Now, Sandiaga Uno Blak-blakan Ngaku Sering Disawer, Jumlahnya Bikin Dia Kaget

Survei Charta Politika: Masyarakat Jatim Paling Puas, Elektabilitas Jokowi 53,2 % Vs Prabowo 34,1 %

"Jadi, pambebasan Abu Bakar Baasyir ini lebih karena rasa kemanusiaan. Sebab ada resistensi bisa meninggal dalam penjara karena kondisi kesehatannya," tegasnya.

Kata mantan Instruktur perakitan bom ini, pihaknya sama sekali tidak meyakini bahwa pengikut Abu Bakar Baasyir dinilai akan membuat keonaran pada pelaksanaan Pemilu 2019. Karena sel-sel yang bergerak itu bukan sel Abu Bakar Baasyir, tapi kelompok diluar itu.

Analisanya ini didasarkan pada kenyataan, bahwa selama delapan tahun lebih, para loyalis Abu Bakar Baasyir tidak bermain di dalam negeri.

"Sejak 2012 hingga 2018 (yang melakukan teror) adalah sel lain. Bukan sel Abu Bakar Baasyir," beber Ali Fauzi.

Termasuk ada MIT, MIB hingga JAD. Tapi masyarakat salah, karena aksi teror itu jika masih dikaitkan dengan sel Abu Bakar Baasyir. "Padahal tidak," tandanya.

Lulus SMP Ngaku Mahasiswa Kedokteran PTN Surabaya, Gadis ini Mudah Gadaikan Motor dan Gelang Perawat

BREAKING NEWS - Seluruh Tempat Kerja di Kota Surabaya Bakal Ditetapkan Jadi Kawasan Tanpa Rokok

Karena ciri-ciri teroris seperti yang Ali Fauzi fahami gerakannya itu exellent dan selalu surprise.

Pihaknya, kata Ali Fauzi juga menilai peran Yusril Ihza Mahendra sangat baik. Ia sepakat dengan apa yang berulangkali disampaikan Yusril, bahwa pembebasan Abu Bakar Baasyir semata berdasar kemanusiaan.

Melalui komunikasi yang dibangun Yusril serta pertimbangan hukum yang puncaknya Jokowi mengambil keputusan yang dinilainya sangat tepat. (Hanif Manhsuri)

Berita Terkini