TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Dinas Perhubungan Kota Madiun telah menyediakan layanan bus sekolah atau angkutan sekolah gratis (ASG) sejak 1 Februari 2019.
Untuk tahap awal, Dinas Perhubungan Kota Madiun menyediakan tiga armada bus yang dioperasikan sebagai angkutan sekolah gratis.
Bus sekolah berwarna kuning cerah ini memiliki kapasitas 45 penumpang, dengan rincian 35 penumpang duduk dan 10 penumpang berdiri.
Namun, dalam tahap uji coba, setiap bus hanya diisi sebanyak 30 siswa saja.
• SDM yang Kurang Mumpuni Disebut Jadi Faktor Utama Sulitnya Produktivitas BUMDes di Sampang
"Kami batasi kelayakannya, 30 tempat duduk terlebih dahulu, kasihan anak-anak kalau berdesak-desakan, harus berdiri," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Madiun, Ansar Rasidi, saat dikonfirmasi, Senin (11/2/2019).
Ansar Rasidi mengatakan, tujuan dari program ini adalah menyediakan transportasi sekolah bagi pelajar di Kota Madiun yang aman, nyaman dan gratis.
Dengan demikian, tidak ada lagi pelajar yang belum cukup umur untuk memiliki SIM dan membawa kendaraan bermotor ke sekolah.
"Tujuannya, menyediakan transportasi yang aman, bagi pelajar yang belum cukup umur untuk membawa kendaraan bermotor," katanya.
• Sosok Soekarwo di Mata Penyanyi Ari Lasso, Dinilai Punya Daya Tarik yang Tak Banyak Dimiliki Orang
Ansar Rasidi menuturkan, setiap hari efektif sekolah, tiga armada milik Dishub Kota Madiun ini akan menjemput para pelajar pukul 05.45 WIB dan pulang sekolah sekitar pukul 13.00 WIB.
Seorang siswa SMPN 1 Kota Madiun, Ferista Andini (15) mengaku, senang dengan adanya fasilitas ini.
Sebab, ia bisa menghemat uang, yang selama ini digunakan untuk bayar ojek.
• Penilaian Pakde Karwo Soal Khofifah dan Emil yang Akan Jabat Gubernur & Wakil Gubernur Jatim
"Sebelum pakai bus, pakai Gojek Rp 4000 sekali pulang. Kalau sekarang naik bus, lebih nyaman," kata pelajar yang tinggal di Jalan Ciliwung, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun ini.
Senada juga dikatakan teman sekelasnya, Yehuda Surya, pelajar yang duduk di bangku kelas IX ini mengaku senang, bisa berangkat dan pulang sekolah dengan bus gratis.
"Sangat membantu sekali, busnya bersih, nyaman. Bisa hemat juga," katanya. (rbp)
• Kegiatan Soekarwo usai Tak Lagi Pimpin Jawa Timur, Menulis Buku hingga Diminta Jadi Dosen Kampus