Tidak hanya sampai di forum GTT begitu mendapati mereka tidak gajian. Belum cairnya gaji GTT di Kota Surabaya itu juga sampai di anggota DPRD. Kalangan dewan mendesak agar Dinas Pendidikan dan sekolah satu visi jangan sampai hak gaji GTT ditunda-tunda.
"Masak guru yang memiliki keahlian di bidang pendidikan kalah sama tukang sapu yang juga bergaji UMK. Tukang sapu gajinya tak pernah telat. Jika seperti ini, Kinerja Dinas Pendidikan harus dipertanyakan," kata Baktiono, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya.
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Agustin Poliana juga kaget dengan belum cairnya gaji GTT. Ada Anggara Rp 81 miliar untuk menggaji guru GTT dan swasta di kota ini.
• Kecanduan, Dua Remaja ini Nekat Curi Empat Motor Demi Bisa Pesta Sabu
• Kisah Chandra Kirana Guru yang Ingin Seni Batik Mendunia, Satu Karyanya Sudah Jadi Hak Paten
• Diusulkan Menjadi Geopark Dunia di 2020, Banyuwangi Genjot Persiapan di Berbagai Unsur Penting
"Biasanya kendala ada di sekolah karena harus membuat SPJ. Tapi apa pun itu, gaji GTT harus segera dicairkan," ucap Agustin.
Sekertaris Dindik Kota Surabaya Aston Tambunan saat dikonfirmasi mengakui bahwa saat ini masih ada sedikit kendala untuk pencairan gaji GTT.
"Saat ini sedang perangkaan anggaran sekolah. Jadi ada sebagian sekolah yang belum bisa mencairkan gaji GTT," kata Aston.
Pencairan gaji itu sangat tergantung pada kesiapan dan kecepatan sekolah. Jika kerangka anggaran sekolah itu sudah selesai gaji GTT sudah bisa diproses dan dicairkan. Aston meminta sekolah yang belum menuntaskan gaji GTT segera dituntaskan.
"Sekolah mana yang belum menggaji GTT. Biar kita bantu besok. Sabtu kami tetap buka layanan. Tidak perlu sungkan dan takut dinilai lambat. Semua akan kita bantu. Mungkin ada kendala di sekolahnya semua akan kami bantu," ucap Aston. (Nuraini Faiq)