Pelaku kembali menghungi korban, saat lolos SKD dan akan menginjak Seleksi Kemampuan Bidang (SKB).
Lagi-lagi pelaku minta uang, untuk jaminan meloloskan SKB.
“Korbannya memang akhirnya lolos, tapi itu bukan karena sudah membayar uang kepada pelaku. Melainkan murni karena kemampuannya,” tegas Catur.
Catur mewanti-wanti para pendaftar agar tidak percaya setiap tawaran bisa memasukkan menjadi CPNS.
• Sejumlah Toko di Pamekasan Tak Gaji Karyawannya Sesuai UMK 2019, Bupati: Sudah Kesepakatan Kontrak
• 5 FAKTA PELAKU BEGAL SADIS Ditembak Mati Polisi, Beraksi di 12 TKP hingga Sadis Sesama Teman
Sebab tes CPNS diawasi langsung oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dengan sistem komputerisasi.
Semua peserta akan dinilai murni berdasarkan kemampuan masing-masing, bukan karena intervensi “orang dalam”.
Sementara cerita dari mantan pelaku “makelar” CPNS, sebuat saja Nanang, ada pula modus yang disebutnya menebar jala.
Nanang akan menjaring pendaftar dengan iming-iming bisa memasukkan menjadi CPNS.
Sebagai jaminan, Nanang minta uang pembayaran dilakukan di depan.
• Absen Karena Akumulasi Kartu Kuning, Arthur Cunha Tetap Dibawa Arema FC Away Hadapi PSIS Semarang
• Kalteng Putra Vs Madura United, Rasiman Target Putus Rekor Buruk di Stadion Tuah Pahoe Palangkaraya
“Pokoknya siapa saja yang mau masuk CPNS dengan cara nyogok, saya terima semua uangnya. Sebanyak-banyaknya saya terima,” ungkap Nanang.
Dari sekian banyak pendaftar yang titip uang padanya, pasti ada satu atau dua orang yang diterima menjadi CPNS.
Sementara pendaftar yang tidak jadi, uangnya akan dikembalikan penuh agar tidak terjadi gejolak.
Sementara yang lolos menjadi CPNS, tetap membayar penuh seperti perjanjian awalnya.
“Padahal dia diterima CPNS karena memang lolos tes secara murni. Bukan karena usaha saya,” ucapnya. (David Yohanes)
• Nelayan Sumenep Ditangkap Akibat Illegal Logging di Pulau Kangean, 400 Lembar Kayu Kenari Diamankan