Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Sosial Sumenep
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Kepala Dinsos Sumenep, Moh Iksan menyatakan, akan memproses materi yang disampaikan para mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa, Kamis (16/1/2020).
Moh Iksan menyebut, akan mengusut persoalan BPNT yang menjadi tuntutan mahasiswa tersebut.
"Saya sampaikan terima kasih pada seluruh massa aksi," kata Moh Iksan
• Murka Disebut Operasi Kelamin, Lucinta Luna dan Berbie Kumalasari Baku Hantam: Gelas Kaca Dibanting
• Kapolri Idham Azis Takut Dengan Anak Buahnya satu ini, Sang Jenderal Ungkap Alasan dia Tak Berani
• Puluhan Mahasiswa Kepung Kantor Dinas Sosial Sumenep, Tuntut Penyaluran Bantuan BPNT Diperketat
"Soal beras BPNT ini kami sudah usut dari kemarin," ungkapnya.
"Jadi saat ini butuh regulasi yang tepat untuk mengatasi persoalan tersebut," sambung dia.
Mantan Kabid Pemuda dan Olahraga Disparbudpora Sumenep ini mengatakan, pihaknya telah mengubah mekanisme penyaluran BPNT ke mekanisme pasar.
"Artinya, e-Warung diberikan kebebasan dalam memilah dan memilih suppliernya," jelas dia.
"Manakala nanti ada beras yang diterima oleh KPM tidak baik, atau tidak layak konsumsi,"imbuhnya.
"Maka yang bertanggung jawab adalah e-Warung atau agen," tegasnya.
• Federasi Artis Indonesia Jawa Timur Ungkap Dampak Jika Musisi dan Pegiat Seni Dibatasi Berekspresi
• Proses Pemadaman Ruko Kebakaran di Tambelangan Sampang Diwarnai Drama, Damkar Sempat Kehabisan Air
Disinggung Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang diduga mengintimidasi KPM, Moh Iksan mengaku, sudah memberikan peringatan secara tegas kepada yang bersangkutan.
"Kalau masih tetap melakukan hal yang tidak sesuai dengan aturan yang ada, maka saya tidak akan segan-segan untuk mengusulkan pada Kementerian supaya yang bersangkutan dipecat," katanya.
Ditanya terkait penyaluran beras BPNT diduga mengandung unsur plastik di Pulau Kangean, Moh Iksan menjelaskan jika sudah ada timnya turun untuk memastikan.
"Kami akan mengusut tuntas dugaan tersebut, apakah benar atau tidak yang sudah beredar nanti akan kami uji ke BPOM," kata dia.
"Jika misalkan tidak bisa, kami akan bawa ke Baristand (Badan Riset dan Standarisasi) di Surabaya," terangnya.
• Cerita Pilu Korban Kebakaran Ruko di Sampang, Tinggal di Gubuk Bekas Gudang Sempit Berisi 8 Orang
• Cinta Buta Gadis kepada Teman Kencan Aplikasi Pencari Jodoh, Asmara Diputus setelah Tidur Bersama