Virus Corona di Pamekasan

Tangis Haru Orang Tua Santri dari Ponpes Nurul Jadid saat Menjemput Anaknya di Tengah Wabah Corona

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Melly Susiana (tengah) saat diwawancari oleh media di Terminal Angkutan Barang, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Kamis (2/4/2020).

"Saya terharu, biasanya tidak begini kalau waktu pulang. Gak disambut seperti ini," kata Melly Susiana sembari sesenggukan.

Perempuan asal Desa Tambung itu juga mengungkapkan, kali ini dia akan menjemput dua anaknya.

Keduanya mondok di Ponpes Nurul Jadid.

Anak pertamanya yaitu Andini Wardiana Putri yang mondok sekitar enam tahun.

Sedangkan anak keduanya adalah Fazha Maulida Putri yang mondok sekitar tiga tahun.

Sejak dirinya mendengar kabar di televisi bahwa wabah virus corona ini semakin meluas, Melly Susiana mengaku, langsung merasa was-was sekaligus khawatir dengan kondisi dua anaknya di kota rantau.

Sebab dia takut anaknya akan terpapar virus corona.

Lapas Klas IIA Pamekasan Berikan Bantuan Bilik Sterilisasi Corona ke Masjid Agung Asy-Syuhada

Tim Peneliti Unair Surabaya Temukan Lima Jenis Senyawa Bakal Obat Virus Corona, Daya Ikat Lebih Kuat

Maksimalkan Protokol Covid-19, Polda Jatim Terapkan Physical Distancing di 307 Pemukiman Jawa Timur

Melly Susiana berharap, kepulangan dua anaknya ke kampung halamannya ini tidak terjangkit virus apa pun, termasuk virus corona.

Melly Susiana  menginginkan Pamekasan tetap aman.

Bahkan, Melly Susiana mengapresiasi kinerja cepat dari Tim Satgas Covid-19 Pamekasan yang langsung memberikan penanganan khusus kepada ratusan santri yang baru pulang kampung ini dengan cara diperiksa kesehatannya dan diberi wawasan tentang cara terhindar dari virus corona.

"Sangat bagus melihat kinerja Pemkab Pamkasan yang langsung memberikan layanan cepat dan tanggap. Doa saya semoga warga Pamekasan tidak ada yang terjangkit virus corona," doanya.

Berita Terkini