TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memiliki cara tersendiri untuk memberikan perhatian dan semangat pada tenaga medis yang berjuang di garda terdepan menangani pasien Covid-19.
Salah satunya Gubernur perempuan pertama Jatim itu melakukan videoconference dengan para dokter dan tenaga medis di rumah sakit yang ada di Jawa Timur khususnya para tenaga medis di RSUD Dr Soetomo.
• Antisipasi Khofifah Jika Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Corona: Siapkan Sebidang Tanah Khusus
• Gaji ke-13 PNS dan THR Terancam Dipangkas, Sri Mulyani Sebut Akan Jadi Pertimbangan Presiden Jokowi
• Hasil Rapid Test, Keluarga Pasien Virus Corona Kedua di Pamekasan Negatif
Berkomunikasi dengan para tenaga medis yang masih mengenakan APD lengkap, Khofifah Indar Parawansa memantau dan mempersilahkan para tenaga medis curhat tentang apa yang mereka hadapi di lapangan dan apa yang menjadi kendala.
“Assalamualaikum. Saya Khofifah Indar Parawansa, di sini saya juga bersama Pak Wagub, Pak Sekda dan Pimpinan RSUD Dr Soetomo. Semua sehat ya,” kata Khofifah mengawali video conference.
Secara khusus, Khofifah Indar Parawansa menyapa mereka dan ingin mendengar tentang perjuangan mereka tenaga kesehatan di sana ketika melayani pasien Covid-19.
“Para tenaga medik ini kan melayaninya luar biasa. Bagaimana waktu istirahat para dokter dan para perawat selama proses pelayanan ini. Adakah rekomendasi dari para tim medik untuk bisa menjaga stabilitas misalnya berapa hari, berapa minggu bertugas, berapa hari atau berapa minggu istirahat seperti apa? Adakah sirkulasi waktu jaga?” tanya Khofifah Indar Parawansa.
Tidak hanya itu, Khofifah Indar Parawansa juga ingin mendapatkan informasi secara langsung dari para dokter dan perawat tentang pasien yang kini sedang di rawat di RSUD Dr Soetomo.
Pasalnya dari rumah sakit rujukan utama penanganan covid-19 di Jatim tersebut, hari Minggu (5/4/2020) ada empat orang yang terkonversi dari positif menjadi negatif alias sembuh.
“Selain 4 sembuh, informasinya ada tiga orang yang kondisinya stabil, satu orang sudah konversi negatif. Jadi kami sudah koordinasi dengan Dinas. Jadi nanti pasien akan melakukan isolasi diri di rumah. Tetap kita pantau bersama rekan-rekan kita,” kata Khofifah Indar Parawansa.
• Sempat Ditutup Warga, Jalan Pondok Tjandra Perbatasan Surabaya – Sidoarjo Kembali Dibuka
• Tak Pakai Disinfektan yang Mengandung Klorin, Bilik Sterilisasi Corona ala Pemkot Malang Jalan Terus
• Dari 16.600 Rapid Test yang Dibagikan, Baru 6.623 Digunakan, Khofifah Minta Segera Dituntaskan
Total saat ini ada 38 pasien positif Covid-19 di Jawa Timur yang dinyatakan sembuh.
Secara khusus dalam kesempatan video conference tersebut Khofifah Indar Parawansa meyampaikan apresiasinya pada para tenaga medis yang bertugas.
“Kami semua menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan baik para Dokter, tenaga medik maupun paramedik, dan kepada semua yang sudah memberikan profesionalisme dan dedikasi terbaiknya untuk memberikan layanan merawat pasien baik yang positif covid-19 maupun yang PDP,” ucap Khofifah Indar Parawansa.
Menanggapi sapaan tersebut, Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Soetomo, dr Wahyu dalam video conference mengatakan, dirinya saat ini bertugas menjadi Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Dokter satu ini diketahui telah merawat 10 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Di antaranya 3 pasien menggunakan ventilator.
“Terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh ibu gubernur. Jadi kalau boleh cerita kita memang sudah kontak dengan pasien yang terkonfirmasi. Tetap kita pantau teman-teman, apakah ada keluhan atau tidak,” kata dr. Wahyu dengan masih menggunakan APD lengkap.
“Jika memang ada keluhan dari para tenaga medik yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi maka akan ada pemeriksaan. Minimal untuk screening. Jadi sebaiknya ada pemeriksaan,” imbuh dr Wahyu.
Terkait jam kerja yang disinggung oleh Khofifah Indar Parawansa, dr. Wahyu mengaku, bahwa saat ini mereka bekerja dengan ketat akan tetapi mereka masih mendapatkan jatah shif istirahat yang cukup.
Sebab di rumah sakit tipe A tersebut memang memiliki tenaga medis yang cukup.
“Untuk jam kerjanya satu minggu kalau bisa ada penggantinya, karena memang cukup,” jelas dr. Wahyu.
Mengenai waktu istirahat, ia juga mengatakan bahwa saat ini masih bisa terkendali.
Saat ini ia mengaku dibantu dengan dua orang PPDS Paru, PPDS Anastesi, lima perawat yang bertugas.
• Penyemprot Disinfektan Otomatis Dipasang di Pintu Masuk Surabaya di Frontage Road A Yani
• Tiga Warga Ponorogo Dinyatakan Positif Covid-19 Setelah Menghadiri Acara di Surabaya
• Jalan Pondok Tjandra Perbatasan Surabaya – Sidoarjo Akhirnya Dibuka, Lalu Lintas Kembali Normal
Di akhir video conference, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para tenaga kesehatan baik tenaga medik, paramedik maupun frontliner atas penanganan yang diberikan pada pasien Covid-19.
Per Minggu (5/4), total kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim mencapai 187 orang, sedangkan untuk PDP sebanyak 926 orang dan ODP ada sebanyak 10.636 orang.
Dan dari total kasus terkonfirmasi positif, sebanyak 38 pasien dinyatakan sembuh, dan 14 yang meninggal dunia.
Sebagai apresiasi untuk tenaga kesehatan, diketahui Pemprov Jatim telah memberikan reward insentif bagi mereka yang menangani pasien Covid-19.
Mekanisme pemberian reward ini diberikan dengan pembagian per tim yang merawat pasien.
Reward ini dibagi berdasarkan mereka yang memberikan layanan untuk pasien rawat inap dan juga pasien yang rawat jalan.
Bagi yang memberikan layanan pada pasien yang rawat inap, satu tim akan mendapatkan reward dengan nilai Rp 15 juta per pasien, per bulan.
Sedangkan bagi tenaga kesehatan yang melakukan layanan rawat jalan seperti screening, per tim per bulan akan mendapatkan reward Rp 7 juta.