TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya berpotensi menjadi klaster baru penularan virus corona atau Covid-19 di Kota Surabaya dan Jawa Timur.
Hal ini setelah diketahui ada sebanyak dua orang pekerja pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya yang positif terinfeksi virus corona dan meninggal dunia.
Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim saat ini tengah melakukan penelusuran dan melakukan serangkaian rapid test dan swab pada para pegawai pabrik tersebut.
• Wanita Pingsan di Kamar Mandi Minimarket Gegerkan Warga Madiun, Langsung Dibawa Medis ke Ambulans
• Dokter Anastesi Positif Terjangkit Virus Corona, Wali Kota Mojokerto Umumkan Kasus Pertama Covid-19
• Ditinggal Buka Puasa, Motor Honda Beat Milik Warga Kota Malang Raib Dicuri Maling dari Teras Rumah
Tak hanya itu, pabrik rokok Sampoerna Rungkut Surabaya juga sudah diminta untuk tidak beroperasi sementara.
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi mengatakan, sudah bertemu dan berkoordinasi dengan GM dari perusahaan terkait dan mengkomunikasikan hal-hal yang harus dilakukan terkait adanya potensi klaster baru ini.
“Memang ada yang positif Covid-19, yaitu pegawai dari pabrik tersebut. Ada dua orang, dan dua-duanya meninggal dunia," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4/2020) malam.
"Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis,”
Tidak hanya itu, saat ini total ada sebanyak 163 orang yang sudah dilakukan tes swab pengambilan spesimen untuk diuji dalam PCR. Namun hasilnya baru akan keluar dua hari ke depan.
Selain itu saat ini, Gugus Tugas juga secara bertahap masih melakukan rapid test pada para pegawai di pabrik rokok Sampoerna.
• Pemkab Pamekasan Serahkan Bantuan Paket Sembako ke Pelaku Seni dan Seniman yang Terdampak Covid-19
• Aksi Nekat Pemuda Surabaya di Warung Kopi Langganan, Niat Busuk Menjadi saat Lihat Pemilik Tertidur
Ada sebanyak 323 orang yang akan dilakukan rapid test dan yang sudah terdeteksi reaktif ada sebanyak 100 orang.
“Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi," kata Joni.
"Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” tambah dia.
“Walaupun mereka yang positif dalam rapid test ini tanpa gejala kami tetap harus awasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Joni mengatakan, sampai saat ini belum diketahui dua orang yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia dari pabrik tersebut mendapatkan penularan atau transmisi dari mana.
“Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan," ungkapnya.
"Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR,” kata Joni.
• Santri Pondok Pesantren Temboro Positif Virus Corona, Jumlah Kasus Covid-19 di Tuban Jadi 4 Orang
• Pelanggar Aturan PSBB Bakal Dikenai Sanksi Mulai 1 Mei 2020, Ada Tiga Tahapan yang Diterapkan