Istiana menceritakan awal mula kisah pilu yang menimpa anak ketiganya itu.
Saat itu, dia bersama anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya. Bersama dengan istri Sugianto.
MD dimintanya untuk mengantar kue hajatan untuk acara pernikahan ke rumah Sugianto. Di sanalah, Sugianto berusaha melancarkan aksi bejatnya.
Mulai dari memberi iming-iming uang, hingga mengancam. MD yang masih bocah itu tidak dapat berbuat banyak.
Bapak dua anak itu melancarkan aksi bejatnya di dalam rumah kepada MD.
Berselang satu pekan, Sugianto kembali ingin melampiaskan nafsunya kepada MD.
Lagi-lagi, pria beristri ini memberikan uang sebesar Rp 100 ribu sebagai uang tutup mulut, kemudian ancaman agar tidak ketahuan hingga memberikan pil yang disebut-sebut obat anti hamil.
Dalam kurun waktu satu tahun, total sudah enam kali aksi bejat dilakukan Sugiato hingga MD berbadan dua.
"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam. Padahal Sugianto itu masih saudara saya," kata Istiana dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020).
• Satu PDP Meninggal Dunia, Total Ada 6 Orang Meninggal di Tuban, Terbanyak Disertai Penyakit Bawaan
• Tingkatkan Kewaspadaan Corona, Kadindes Bangkalan: Orang Tanpa Gejala Covid-19 Lebih Berbahaya
• Sanksi Tegas Bila Tak Gunakan Masker, Disperdagprin Sampang Tutup Lapak Pedagang Pasar Tradisional
Istiana yang seorang ibu rumah tangga ini, baru mengetahui bahwa anaknya hamil pada Rabu (22/4/2020).
Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak besar. Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.
Tubuh anaknya juga seperti orang hamil, terutama di bagian perut yang terlihat buncit.
Dia bersama anak keduanya, berusaha mencari tahu perubahan mencolok pada MD yang dikenal periang dan selalu aktif mengikuti lomba itu.
"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh Sugianto. Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," pungkasnya.
Saat itu juga, Istiana memanggil Sugianto. Saat itulah aksi bejat itu terbongkar. Sugianto yang merupakan saudaranya sendiri mengakui perbuatannya dan siap tanggung jawab.