Tak sampai sehari menjalani perawatan, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tersebut mengembuskan napas terakhirnya di ruang isolasi RSUD SMART Pamekasan.
• Jelang PSBB Malang Raya, Khofifah Tinjau Safe House untuk Isolasi Pasien Covid-19 di Kepanjen
• Aturan Pokok PSBB Malang Raya, Pasar Tradisional Masih Buka hingga Boleh Ibadah di Masjid
• MUI Jatim Anjurkan Umat Islam Salat Idul Fitri 2020 di Masjid dengan Protokol Pencegahan Covid-19
"PDP itu tidak sampai sehari kami rawat. Baru dirawat sejak Senin 4 Mei 2020 sekitar pukul 03.00 WIB kemarin, lalu meninggal hari Selasa keesokan harinya," ujarnya.
Saat dilakukan pemeriksaan intensif, kata Syaiful, PDP positif virus corona itu memiliki penyakit bawaan hipertensi dan kadar gula.
"Pekan lalu saat pasien dirawat di ruang isolasi sudah langsung kami swab. Kami masih nunggu hasil swab spesimennya sekitar seminggu untuk memastikan positif terjangkit virus corona atau tidak," ujarnya.
"Nah hari ini keluar, dan terkonfirmasi positif virus corona," tegasnya.
Syaiful memastikan, PDP positif virus corona tersebut sudah dikebumikan sesuai protokol Covid-19.
Untuk keluarga PDP, kata dia sudah dilakukan tracing (pelacakan) oleh pihak Dinas Kesehatan Pamekasan pada saat pasien meninggal pada pekan lalu, dan sudah disarankan untuk melakukan isolasi mandiri atau karantina di rumahnya selama 14 hari.