Virus Corona di Surabaya

Pakar Kesehatan Ungkap Kendala Laboratorium Swab PCR Tidak Laporkan Kurva Covid-19 Secara Langsung

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Jawa Timur hingga hari ini mencapai 2.998 orang.

Demi Kebutuhan Hidup, Dua Sekawan Pria di Malang Curi Motor, Putar Arah Kabur Malah Habis Bensin

Bupati Bojonegoro Keluarkan Surat Imabauan Terkait Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H

Perketat Pengawasan Check Point Padangandi di Perbatasan Jatim-Jateng, Pemudik Melintas Putar Balik

Secara akumulatif, jumlah kasus positif virus corona di Jawa Timur menempati posisi terbanyak kedua di Indonesia setelah Jakarta.

Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo tak sepakat dengan ungkapan Achmad Yurianto.

Menurut Windhu Purnomo, angka yang disampaikan Achmad Yurianto, bukanlah hitungan kasus yang benar-benar dilaporkan pada hari itu.

"Itu tidak lengkap sebagai kasus peningkatan dan penurunan secara real time. Karena kasus yang diumumkan bisa saja sudah terjadi di beberapa hari lalu, karena ada keterlambatan," kata Windhu Purnomosaat dihubungi, Sabtu (23/5/2020).

Windhu Purnomo mencotohkan seperti di hasil pemeriksaan di satu laboratorium di Surabaya.

Yaitu di Institue Of Tropical Disease (ITD) Unair.

Windhu Purnomo menjelaskan, di ITD, selama 3 hari sempat tidak melaporkan hasil pemeriksaan.

Padahal selama itu, sebenarnya sudah ada kasus penambahan.

Selama tidak melaporakan, pada hari berikutnya, ITD mengungkapkan ada 488 kasus baru. 

"Penyebabnya bukan karena mendadak  tiba-tiba naik pesat. Itu hutang hasil yang belum dilaporkan. Jadi di ITD sempat 

tiga hari, tanggal 18, 19 dan 20 Mei tidak melapor, padahal sebetulnya sudah ada kasus baru. Jadi tanggal 18 ITD punya kasus positif sekitar 140, tanggal 19 ada 190, tanggal 20 ada 190an juga," urai Windhu Purnomo.

Sementara, jika dikaitkan dengan laporan pemerintah pusat, kata Windhu, semestinya pada Kamis (21/5) ada sekitar 200 kasus. 

"Yang sebenarnya hari itu (21/5/2020) ada 200. Sedangkan lainnya itu hutang laporan yang belum diungkap," jelas Windhu Purnomo.

Rapid Test Covid-19 di Pasar Tanjung hingga Sunrise Mall Kota Mojokerto, 8 Pengunjung Reaktif

Pemprov Jatim Imbau Salat Idul Fitri di Rumah, Berikan Kaifiah Salat hingga Khutbah Secara Online

Bocah 11 Tahun Reaktif Corona, Gugus Tugas Covid-19 Tulungagung Lacak Semua Teman Bermain Pasien

Windhu Purnomo menyesalkan terkait hasil laporan yang disampaikan Jubir pusat, tidak disertai keterangan penyebabnya.

Sehingga hal itu, bisa saja membuat kepanikan di masyarakat.

"Memang kasus di Jatim masih tinggi. Tapi tidak sedrastis kemarin itu. Itu keliatan banyak karena ada hutang laporan selama tiga hari. Tapi Jubir pusat juga tidak menjelaskan kenapa begitu, sehingga bisa saja ada rakyat yang panik," pungkasnya.

Berita Terkini