Berita Malang

Tagihan Listrik Warga Malang Capai Rp 20 Juta, Bupati Sanusi Beri Reaksi: Itu Masalah Sendiri

Penulis: Erwin Wicaksono
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Malang, Muhammad Sanusi saat meninjau suasana Pasar Lawang, Kamis (11/6/2020).

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Bupati Malang, Muhammad Sanusi angkat bicara soal tagihan listrik warga Kabupaten Malang bernama Teguh Wuryanto.

Muhammad Sanusi menegaskan, pihaknya tidak ikut campur dalam peristiwa lonjakan tagihan listrik yang dialami warga Kecamatan Lawang itu.

Menurut Muhammad Sanusi, tagihan listrik warga bukanlah kewenangan Pemkab Malang.

Link Download Drama Korea VIP Sub Indonesia Episode 1 - 16 (End), Lengkap dengan Sinopsisnya

Download Drama Korea Lee Min Ho The King: Eternal Monarch Sub Indo Eps 1 - 15, Ada Sinopsis Lengkap

Panti Pijat di Kota Malang Mulai Beroperasi pada Masa Pandemi, Ada Satu Terapis yang Bersuhu Tinggi

"Permasalahan tagihan listrik itu di luar (kewenangan) kabupaten (Pemkab Malang)," ujar Muhammad Sanusi usai meninjau suasana Pasar Lawang, Kamis (11/6/2020).

Politisi PDI Perjuangan itu berpendapat, penyelesaian masalah tagihan listrik hingga Rp 20 juta itu adalah kewenangan PLN Malang.

"Listrik itu adalah masalah sendiri (ditangani oleh PLN)," jelas pria yang mengawali karir politik sebagai anggota DPRD Kabupaten Malang ini.

Agar permasalahan serupa tidak terjadi, Sanusi menyarankan PLN Malang agar rajin melakukan kontrol secara berkala terhadap kondisi meteran listrik pelanggannya.

"Harusnya saling kontrol," kata Sanusi.

Kisah Mahasiswi asal Sampang, Manfaatkan Libur saat Pandemi Virus Corona untuk Menghasilkan Uang

Jika ada keanehan dalam tagihan listrik, Sanusi mengajak warganya untuk tidak segan melaporkan apa yang terjadi kepada PLN Malang.

"Kalau gak wajar laporkan saja itu (lonjakan tagihan listrik)," ajak Sanusi.

Di sisi lain, PLN Malang menyebut benang merah melonjaknya tagihan listrik Rp 20 juta yang dialami warga Lawang, karena kerusakan kapasitor.

Manajer Bagian Keuangan, SDM dan Administrasi PLN UP3 Malang, Febrina Marnarizka Putri menegaskan, Teguh Wuryanto wajib membayar tagihan listrik sebesar Rp 20 juta.

Kata dia, Teguh Wuryanto tetap wajib membayar tagihan listrik meskipun melonjaknya tagihan itu karena kerusakan kapasitor.

Jika tidak bisa melunasi tagihan tersebut, kata dia, Teguh tidak menjadi pelanggan PLN lagi alias layanan listriknya dicabut.

"Pertimbangannya memang karena Itu kan murni pemakaian dia," ucap dia.

Halaman
123

Berita Terkini