TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terjadi hampir enam bulan, sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 .
Akan tetapi, hingga saat ini pemerintah menyatakan bahwa belum ada tanda-tanda penularan virus corona mengalami penurunan di setiap wilayah, termasuk Kabupaten Tulungagung.
Masih terjadi penularan virus yang bernama ilmiah SARS-Cov-2, sehingga jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tulungagung terus bertambah.
• Pedagang Daging Ayam di Pasar Nglames Madiun Positif Covid-19, Punya Riwayat Penyakit Paru-paru
• 3 Juta Pekerja Swasta Terima BLT Rp 600 Ribu Tahap 2 dan akan Cair Minggu Ini, Segera Cek Namamu
• Bayaran YouTube Rans Entertainment Terbesar Dalam Sebulan, Raffi Ahmad: Ratusan Juta sampai Miliaran
Berdasarkan data pemerintah, sejak 28 Agustus 2020, rata-rata penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 adalah 3 pasien per hari.
Sedangkan angka kesembuhan 1-2 pasien per hari.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Tulungagung, masa tanggap darurat Covid-19 di Kabupaten Tulungagung berakhir Senin (31/8/2020).
Namun karena berbagai pertimbangan, Bupati Tulungagung memperpanjang masa tanggap darurat Covid-19 di Kabupaten Tulungagung.
Menurut Kabid Protokol dan Kerja Sama Pimpinan, Galih Nusantoro, keputusan perpanjangan ini juga mengacu pada kebijakan pusat.
• BLT Rp 600 Ribu dengan Rekening Bank Swasta Seperti BCA Akan Cair, Tapi Terima Lebih Lambat
• Kuota Internet Gratis Buat 1,3 Juta Siswa Jatim Mulai Disalurkan, Isi Ulang Rp 5 Ribu Dapat 11 GB
• Beredar Video KTP Warga Mojokerto Ditemukan di Markas ISIS Yaman, Kades Japan: Tak Ada yang Mengenal
“Ternyata di pusat kan juga memperpanjang masa darurat Covid-19. Bupati mengacu itu karena masih banyak yang perlu dilakukan,” terang Galih, Selasa (1/9/2020).
Pertimbangan lainnya, masih ditemukan pasien baru secara sporadis.
“Secara umum angka kesembuhan kita masih tinggi. Demikian juga penularan juga bisa ditekan,” lanjut Galih.
Penambahan pasien baru ini didominasi oleh Pelaku Perjalanan Derah Transmisi (PPDT).
Selain itu ditemukan juga level satu dari pasien PPDT ini.
Sedangkan untuk penularan level dua dan seterusnya belum ditemukan.