Virus Corona di Tulungagung

BREAKING NEWS Masa Tanggap Darurat Covid-19 Tulungagung Diperpanjang, Pasien Positif Terus Bertambah

Penulis: David Yohanes
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Posko GTPP Covid-19 Tulungagung melayani warga yang mengajukan SIKM.

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terjadi hampir enam bulan, sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 .

Akan tetapi, hingga saat ini pemerintah menyatakan bahwa belum ada tanda-tanda penularan virus corona mengalami penurunan di setiap wilayah, termasuk Kabupaten Tulungagung.

Masih terjadi penularan virus yang bernama ilmiah SARS-Cov-2, sehingga jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tulungagung terus bertambah.

Pedagang Daging Ayam di Pasar Nglames Madiun Positif Covid-19, Punya Riwayat Penyakit Paru-paru

3 Juta Pekerja Swasta Terima BLT Rp 600 Ribu Tahap 2 dan akan Cair Minggu Ini, Segera Cek Namamu

Bayaran YouTube Rans Entertainment Terbesar Dalam Sebulan, Raffi Ahmad: Ratusan Juta sampai Miliaran

Berdasarkan data pemerintah, sejak 28 Agustus 2020, rata-rata penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 adalah 3 pasien per hari.

Sedangkan angka kesembuhan 1-2 pasien per hari.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Tulungagung, masa tanggap darurat Covid-19 di Kabupaten Tulungagung berakhir Senin (31/8/2020).

Namun karena berbagai pertimbangan, Bupati Tulungagung memperpanjang masa tanggap darurat Covid-19 di Kabupaten Tulungagung.

Menurut Kabid Protokol dan Kerja Sama Pimpinan, Galih Nusantoro, keputusan perpanjangan ini juga mengacu pada kebijakan pusat.

BLT Rp 600 Ribu dengan Rekening Bank Swasta Seperti BCA Akan Cair, Tapi Terima Lebih Lambat

Kuota Internet Gratis Buat 1,3 Juta Siswa Jatim Mulai Disalurkan, Isi Ulang Rp 5 Ribu Dapat 11 GB

Beredar Video KTP Warga Mojokerto Ditemukan di Markas ISIS Yaman, Kades Japan: Tak Ada yang Mengenal

“Ternyata di pusat kan juga memperpanjang masa darurat Covid-19. Bupati mengacu itu karena masih banyak yang perlu dilakukan,” terang Galih, Selasa (1/9/2020).

Pertimbangan lainnya, masih ditemukan pasien baru secara sporadis.

“Secara umum angka kesembuhan kita masih tinggi. Demikian juga penularan juga bisa ditekan,” lanjut Galih.

Penambahan pasien baru ini didominasi oleh Pelaku Perjalanan Derah Transmisi (PPDT).

Selain itu ditemukan juga level satu dari pasien PPDT ini.

Sedangkan untuk penularan level dua dan seterusnya belum ditemukan.

“Artinya kita selalu berhasil melokalisasi penularan. Selama tanggap darurat, upaya prefentif ini yang kita kuatkan,” tegas Galih.

Perpanjangan masa tanggap darurat ini sekaligus memperpanjang Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19.

Peran GTPP sangat penting untuk menekan kasus penularan virus corona.

Keberhasilan melokalisasi penularan adalah kuatnya peran tim tracing (pelacakan).

Selain itu meski hanya reaktif rapid test, pasien diminta untuk karantina.

Petik Bunga Edelweis di Gunung Buthak, Para Pendaki Ini Tertangkap Basah dan Viral di Media Sosial

Gresik Catat Tambahan Ibu Hamil Positif Covid-19 di RSUD Ibnu Sina Sebanyak 20 Orang pada 31 Agustus

Penjelasan Dispendukcapil Mojokerto Soal KTP Warga Mojokerto yang Ditemukan di Markas ISIS Yaman

Sehingga jika pasien itu dinyatakan positif, dia hanya melakukan kontak terbatas.

Lebih jauh Galih mengungkapkan, PPDT yang terkonfirmasi kebanyakan warga Tulungagung yang bekerja di luar kota.

“Banyak yang ketahuan setelah terjaring di luar kota. Karena warga kita, akhirnya dikembalikan,” tuturnya.

Saat ini jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Tulungagung sebanyak 288 orang.

Tiga orang di antaranya meninggal dunia dan 268 orang sudah sembuah, sehingga masih tersisa 17 pasien.

Dengan demikian prosentase kesembuhan saat ini mencapai 93,06 persen.

Berita Terkini