Berita Surabaya

2 Wanita Terjungkal ke Aspal hingga Alami Gigi Patah, Sempat Terlibat Aksi Tarik Tas dengan Jambret

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - 2 Wanita Terjungkal ke Aspal hingga Alami Gigi Patah, Sempat Terlibat Aksi Tarik Tas dengan Jambret

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Aksi kejahatan nyaris menimpa dua orang wanita, Dida Sihabbi dan Nindya di ruas jalan raya Gang Makam, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Kamis (1/10/2020) malam.

Tas berisi benda berharga yang dibawa Dida hampir raib saat ditarik komplotan jambret yang berboncengan motor berjumlah tiga orang.

Meski berhasil menyelamatkan barang berharganya, kedua wanita itu terjungkal berkalang aspal jalanan saat adu tarik tas dengan pelaku.

Kotak Amal Masjid di Pakis Malang Dibobol Pencuri, Pelaku Awalnya Pura-Pura Salat sebelum Beraksi

Belasan Warga Kota Kediri Disanksi Menyapu Trotoar Jalan, Kena Razia Pelanggaran Protokol Kesehatan

Angka Penularan Covid-19 di Ponorogo Diprediksi Terus Naik, Akhir Tahun Tembus 2 Ribu Kasus Corona

Dida Sihabbi mengaku, hanya mengalami luka ringan akibat kejadian itu.

Namun, wajah Nindya sempat membentur aspal hingga gigi bagian depan patah.

"Iya betul. Kami jatuh, ndlosor (terjungkal, red)," ujarnya saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Minggu (4/10/2020).

Insiden nahas itu dialami Dida sekira pukul 00.00 WIB sepulang dari menghadiri agenda pengajian di kawasan Bratang, Kecamatan Gubeng.

Kala itu, keduanya berniat pulang ke rumah di Jalan Keputih Tegal Timur, Kecamatan Sukolilo.

"Sebenarnya pulang ngajinya jam 22.30 WIB. Karena suatu hal kita pulangnya, hampir jam 12 (malam)," jelasnya.

Dida yang sedang dibonceng Nindya, mengendarai motor Honda Scoopy warna putih itu melaju secara beriringan dengan dua motor rekannya yang lain.

Tingkatkan Kapasitas Penanggulangan Bencana, Dinas Sosial Sampang Gelar Pelatihan Tagana dan KSB

Gubernur Khofifah Klaim Covid-19 Jawa Timur Sudah Terkendali, Rate of Transportation di Bawah 1

Namun saat melintas dikawasan jalan tersebut, motor yang dikendarainya ditinggal rombongan konvoi karena tersendat oleh lampu traffic light.

"Pas di lampu merah jalan memang sepi banget. Dan cuma ada kami berdua," tuturnya.

Tak lama kemudian, ungkap Dida, tiga orang komplotan bandit berboncengan motor mendadak mendekati motor yang dikendarai Nindya dan dirinya.

Semula ia mengira, tiga orang dengan yang terbilang berusia remaja itu, hanyalah pengguna jalan lain yang akan bermanuver mendahului motornya.

Anehnya, komplotan bandit remaja itu malah mendekat dan merangsek ke lajur sisi kiri motor yang dikendarai Nindya dan dirinya.

Halaman
12

Berita Terkini