TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Kapolsek Kunir, Iptu Hariyono mengaku, pihaknya belum bisa menyimpulkan motif tersangka melakukan penganiayaan.
Iptu Hariyono mengatakan, kasus penganiayaan pasangan suami istri di Desa Dorogowok Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang itu, masih dalam penyidikan.
"Untuk motif masih kita dalami," kata Iptu Hariyono, Kamis (8/7/2020).
• Pasangan Suami Istri di Lumajang Dibacok Orang Misterius, Dianiaya Pakai Cangkul Kotoran Sapi
• Suami Syok usai Dobrak Pintu Rumah yang Terkunci, Pergoki Istri Berduaan dengan Perangkat Desa
• Ulah Nakal Rahnoyo di Kamar Mandi Buat Tetangganya Menjerit, Nyaris Jadi Amukan Warga Karena Ponsel
Namun, ia mengatakan, ada dugaan awal penganiayaan terjadi lantaran korban saat ini memiliki masalah terkait sengketa tanah.
"Tapi kemarin di desa ada konseling masalah tanahnya telah dijual keponakannya," kata dia.
"Mungkin latar belakangnya itu tapi masih kita dalami," ucapnya.
Dipastikan kekerasan ini dilakukan oleh tersangka tunggal.
Polisi masih belum mengetahui ciri-ciri khusus untuk bisa mengindetifikasi identitas tersangka.
"Pelaku satu orang dan menggunakan masker sehingga tidak kelihatan," tutur dia.
"Yang jelas orangnya pakai baju merah," ucapnya.
• Dilanda Kekerigan, Warga Lumajang Manfaatkan Aliran Sungai Tegal Randu untuk Cuci Baju dan Piring
• Tak Boleh Sembarangan, Pasien Covid-19 yang Ingin Isolasi Mandiri di Rumah Wajib Perhatikan Hal ini
Dari pantauan di lokasi, Pandi yang sebelumya dilarikan ke rumah sakit kini sudah diperbolehkan pulang.
Tubuhnya terlihat lemas saat berbaring di ranjang emergency ambulans.
Sementara itu, Juminah dilaporkan akan dirujuk ke rumah sakit di Surabaya karena tengah mengalami pendarahan parah.
"Kondisi korban perempuan cukup parah karena selain kena kepala juga dahinya," pungkasnya.
Sebelumnya, sepasang suami istri di Desa Dorogowok, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, menjadi korban pembacokan.
Kejadian bermula saat sepasang suami istri yang bernama Pandi dan Juminah sedang nonton TV.
"Waktu nonton TV, keduanya Pandi dan istrinya, Juminah) ketiduran," kata Buadi, adik kandung Juminah, Rabu (7/10/2020).
• Diterpa Isu Tsunami, Dusun Sine Tulungagung Ditinggalkan Warga, Banyak Ikan Mendarat di Bibir Pantai
"Terus ada yang macul bagian kepala depan," sambung dia.
Kata Buadi, tersangka melakukan pembacokan berjumlah satu orang.
Tersangka saat itu masuk ke rumah korban dengan memakai penutup kepala.
"Saya sempat tanya pas Pak Pandi sebelum dibawa ke rumah sakit, saya tanya bilang gitu," ucapnya.
Akibat pembacokan itu, saat ini Pandi dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara Juminah dibawa ke Rumah Sakit Umum Haryoto.
"Masih sadar semua tapi Bu Juminah lukanya parah," ujarnya.
• Gagal Menyalip Sepeda Motor, Pengendara Motor Tak Sengaja Hantam Truk, Langsung Tewas di Lokasi
• Diminta Antar Barang Dagangan, Sopir ini Malah Bawa Kabur Mobil Majikan Lalu Gadaikan ke Luar Kota
Tersangka Pakai Cangkul
Tersangka menggunakan cangkul untuk menghabisi nyawa korban.
Menurut Buadi, cangkul yang digunakan tersangka merupakan cangkul milik korban.
"Iya tersangka pake cangkul yang biasa buat nyangkul kotoran sapi dan biasa disimpan di kandang," kata Buadi.
Kata Buadi, saat saudaranya menjadi korban pembacokan di dalam rumah hanya berdua.
"Saya waktu mancing ditelfon pak kepala desa, bilang Bahasa Madura yang artinya ke sini cak, kakakmu dipacul orang," ucapnya.
• Dua Keluarga di Kota Kediri Positif Covid-19, Anggota Keluarga Bergantian Terpapar Virus Corona
• Petani Tomat di Lumajang Buang Hasil Panennya ke Selokan, Kecewa Harga Anjlok sampai Rp 300 Perkilo