Berita Tulungagung

Tutup Peluang Praktik Kecurangan, Bulog Tulungagung Siap Pasok Beras BPNT Keluarga Penerima Manfaat

Penulis: David Yohanes
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Perum Bulog Cabang Tulungagung, Junaidi di Kantor Perum Bulog Cabang Tulungagung, Rabu (14/10/2020).

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Perum Bulog Cabang Tulungagung siap menyediakan beras untuk kebutuhan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Timkor BPNT Tulungagung berencana untuk mengambil beras Bulog agar dapat menjamin mutu beras.

Hal ini dilakukan setelah ditemukan indikasi pengoplosan beras premium dengan beras berkualitas rendah untuk BPNT.

Baca juga: Nyamar Jadi Penumpang, Residivis Pencurian Motor asal Sampang Begal Motor Driver Ojek Online

Baca juga: Kebakaran di Gudang Tembakau Sugihwaras Bojonegoro, Api Diduga Berasal dari Pengapian Oven

Baca juga: Sebanyak 368 Titik Perlintasan Kereta Api di Wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya Masih Tidak Terjaga

Akibatnya, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dirugikan karena menerima beras kurang layak.

"Kami siap melayani kebutuhan BPNT," terang Kepala Bulog Cabang Tulungagung, Junaidi, Rabu (14/10/2020).

"Karena bisnis utama kami memang beras," sambung dia.

Lanjut Junaidi, jika sistem baru ini diterapkan, nantinya tidak ada transporter.

Pemasok mengambil beras langsung dari gudang Bulog, dan mengemasnya sendiri sebelum dikirim ke Ewarong.

Setiap mengeluarkan beras kepada pemasok, Bulog akan mengambil sampel.

Baca juga: Dalam Sebulan, Ada 1,6 juta Pelanggar Terjaring Operasi Yustisi di Jatim, Denda Terkumpul Rp1,6 M

Baca juga: Siswa SMP Negeri di Kota Mojokerto Bakal Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Dalam Waktu Dekat

"Sampel ini yang akan kami jadikan bukti jika ada temuan beras berkualitas rendah. Akan kami cocokkan, sama tidak dengan sampelnya," sambung Junaidi.

Lanjutnya, selama ini memang ada permintaan beras ke Bulog untuk BPNT.

Temuan di lapangan, ada indikasi pengoplosan beras Bulog dengan beras berkualitas rendah.

Karena itu jika semua beras berasal dari Bulog, pihaknya bisa menjamin kualitas beras sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Pemasok nanti akan bertanggung jawab kepada beras yang disalurkannya. Jika ada komplain kualitas, dia yang bertanggung jawan, bukan Bulog," tegas Junaidi.

Saat ini Bulog masih menunggu petunjuk teknis yang sedang dibahas Timkor BPNT Tulungagung.

Karena itu Bulog juga belum menentukan harga dasar beras untuk para pemasok.

Baca juga: Gedung Dewan Koperasi Indonesia Daerah Ponorogo Disiapkan Jadi Shetler Baru Penanganan Covid-19

Harga sebelumnya, Bulog mematok Rp 10.600 per kilogram beras premium.

"Karena harga beras premium kan juga dipengaruhi stok, masa panen atau bukan dan lain-lain," pungkas Junaidi.

Penunjukkan Bulog sebagai penyedia komoditi beras ini untuk menutup kecurangan penyaluran BPNT.

Sebab temuan sebelumnya, banyak penyalur komiditi liar.

Mereka memasok beras dengan kualitas rendah, bahkan ada yang tidak layak konsumsi.

Para pelaku ini mencari keuntungan dengan cara memberikan beras berharga murah.

Mereka juga mengurangi volume, sehingga nilai paket BPNT yang disalurkan kurang dari Rp 200.000.

Karena itu Kepala Dinas Sosial yang baru mengusulkan perubahan sistem, untuk menutup peluang kecurangan. (David Yohanes/day)

Berita Terkini