TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Berbeda dari pohon natal biasanya, Quest Hotel Darmo Surabaya menghadirkan pohon natal terbuat dari Kain Batik Pamekasan, Madura.
Kain Batik Pamekasan milik desainer Embran Nawawi itu tampak menjadi bahan utama pembuatan pohon natal setinggi 3,5 meter ini.
"Total ada 100 meter batik Pamekasan. Semuanya batik tulis. Jumlahnya 51 lembar batik," ungkap Embran Nawawi, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Puluhan Pelaku Usaha Rokok di Pamekasan Dapat Pelatihan Produksi dan Mutu Produk Tembakau
Baca juga: Cerita Petani Korban Terdampak Letusan Gunung Semeru, Andalkan Sisa Tabungan untuk Kebutuhan Hidup
Baca juga: Pemulung di Surabaya Mencuri Uang Kotak Amal Masjid Pakai Linggis, Saya Terpaksa Biar Bisa Makan
Batik Pamekasan terkenal dengan warna yang beragam.
Tak ayal, batik ini diberi julukan seribu warna. Berbagai motifnya erat dengan kehidupan masyarakat lokal.
"Seperti motif kupu-kupu atau perkeper. Hewan ini sebagai penanda akan datang masa pandemi tembakau," ungkap dia.
"Artinya, kupu-kupu menyimbolkan harapan," kata Embran.
Ada juga motif centong atau tongcentong, sendok yang digunakan untuk mengambil nasi.
Menurutnya, motif ini melambangkan doa kesejahteraan dan kemakmuran.
"Ada juga daun tembakau, bunga, padi, rumput, dan sebagainya. Semua ini yang dilihat oleh masyarakat Pamekasan," ungkapnya.
Motif bunga dalamBbatik Pamekasan selalu bermekaran sebagai doa atas harapan hidup makmur dan sentosa.
Menurut Embran, masyarakat Pamekasan sangat jujur dengan yang mereka lihat dan rasakan.
"Pohon natal Batik Pamekasan ini juga ibarat doa untuk perayaan Natal," terang fashion conceptor sekaligus fashion lecturer ini.
Bukan hanya motif, warna-warna Batik Pamekasan tersebut juga melambangkan doa.
Seperti biru yang ada di bagian paling bawah sebagai doa kedamaian dan ketentraman.