Reporter: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Pendopo Kabupaten Tulungagung didatangi belasan mahasiswa dan pelaku usaha kuliner, Selasa (19/1/2021).
Mereka datang menemui Forkopimda Tulungagung untuk menyampaikan keberatan pemberlakuan jam malam.
Mereka antara lain mewakili pedagang kaki lima (PKL), pemilik warung kopi (warkop), foodtruck, angkringan dan usaha makanan lain.
Menurut perwakilan mahasiswa, Muhammad Afifudin, jam malam yang diberlakukan pukul 20.00-04.00 WIB sangat menyulitkan pelaku usaha kuliner.
Baca juga: Tawuran Antar Remaja Surabaya Digagalkan Polisi, 6 Remaja Diamankan, Orangtuanya Dipanggil
Baca juga: Penerima Bantuan Sosial Tunai BST di Kota Blitar Bakal Dicoret dari Daftar Penerima Rastrada
Baca juga: Atasi Kelangkaan Pupuk, Petani di Kediri Buat Pupuk Organik dengan Manfaatkan Kotoran Sapi
Sebab dengan rentang pembatasan aktivitas warga itu, para pelaku usaha kuliner, khususnya yang buka malam hanya berjualan tiga jam saja.
“Istilahnya kalau jam delapan (malam), kami baru buka dasar. Karena biasanya kami buka selepas magrib,” ujar Afifudin.
Pengalaman para pelaku usaha kuliner selama ini, mereka kerap dirazia hingga perlakuan represif aparat.
Karena itu para pelaku usaha kuliner ini berharap ada evaluasi pemberlakuan jam malam.
Afifudin juga meminta ada ruang komunikasi pemangku kebijakan dengan para pelaku usaha.
“Selama ini tidak ada sosialisasi yang baik, tidak ada edukasi. Karena itu kami menawarkan edukasi dilakukan selama penegakkan jam malam,” sambungnya.
Baca juga: Kota Batu Sering Dilanda Longsor, Ada 26 Titik Longsoran Sejak Awal Januari 2021
Baca juga: Tinggal Sebatang Kara, Pria ini Akhiri Hidup dengan Gantung Diri, Depresi Akibat Faktor Ekonomi
Forkopimda berjanji melakukan evaluasi pemberlakuan jam malam pada 25 Januari 2021 nanti.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo meminta semua pihak mengerti kondisi pandemi Covid-19 di Tulungagung.
Sebab hingga saat ini terjadi angka penularan yang cukup signifikan.
“Masyarakat dan aparat harus sama-sama disiplin menerapkan protokol kesehatan. Semua harus mengerti kondisi Tulungagung saat ini,” ujar Maryoto.