TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Selan (85) nekat mengakhiri hidupnya di belakang dapur rumahnya Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Selasa (13/4/2021).
Pria itu nekat bunuh diri diduga depresi karena sakit sesak napas yang tidak kunjung sembuh,
Kasubag Humas Polres Kediri Kota, AKP Ni Ketut Suarningsih menjelaskan, Selan sudah lama menderita sakit sesak napas.
Baca juga: Isi Keris hingga Tengkorak, Kubur Bilik era Megalitikum Ditemukan di Bondowoso, Dikira Sarang Ular
Baca juga: Waspada Cuaca Buruk Selama Tiga Hari ke depan di Jawa Timur, Mulai Mojokerto hingga Pamekasan
Baca juga: Kisah Imam Masjid di Malang Meninggal Dunia saat Jadi Imam Salat, Padahal Sebelumnya Tampak Sehat
Sebelum mengakhiri hidupnya, Selan sempat pamit kepada istrinya, Supinah untuk buang hajat di belakang rumahnya.
Saat itu, Supinah yang sedang memasukan jemuran baju ke dalam rumah, tiba-tiba mendengar suara kayu jatuh.
Karena curiga, ia kemudian mengecek ke belakang rumah.
Ia kaget melihat suaminya sudah tergantung di usuk rumah menggunakan tali kain.
Mengetahui kejadian gantung diri suaminya, Supinah kemudian langsung berteriak minta tolong.
Teriakan itu didengar tetangganya yang selanjutnya melaporkan kepada ketua RT dan diteruskan ke Polsek Mojoroto.
Saat hendak dilakukan otopsi, keluarga korban, isteri maupun anak- anaknya menyatakan menerima atas meninggalnya korban karena gantung diri.
Baca juga: Fenomena Aksi Kejahatan saat Ramadan hingga Lebaran di Surabaya, Waspada saat Sahur hingga Pagi Hari
Baca juga: Hukum Orang yang Lupa Mandi Junub Menjelang Puasa Ramadan 2021, Apakah Ibadah Puasanya Batal?
Baca juga: Universitas Brawijaya Sediakan Dua Suttle Bus untuk Antar Peserta UTBK SBMPTN 2021, Ini Rutenya
Keluarga membuat surat pernyataan tidak melakukan penuntutan kepada siapa pun.
Dari kasus gantung diri ini petugas mengamankan robekan kain panjang sekitar satu meter yang digunakan gantung diri.
Sementara dari hasil olah TKP korban sudah lanjut usia dan sudah lama menderita sakit sesak napas.
Hasil pemeriksaan luar petugas identifikasi tidak diketemukan tanda- tanda penganiayaan pada tubuh korban.(didik mashudi)